Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penumpang Citilink Dikeluarkan karena Merokok Saat di Tangga Pesawat
26 Februari 2018 9:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang penumpang pesawat Citilink harus dikeluarkan dari pesawat lantaran kedapatan merokok saat akan memasuki kabin. Peristiwa ini terjadi saat pesawat Citilink dengan dengan penerbangan QG156 akan lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Denpasar, Bali pada Minggu (25/2) pukul 21.35 WIB.
ADVERTISEMENT
"Menurut laporan yang kami terima, saat keluar dari boarding gate menuju pesawat penumpang yang bersangkutan terlihat merokok bahkan diteruskan saat menaiki tangga pesawat. Hal itu dilihat banyak orang dan penumpang lainnya, sehingga begitu ada laporan yang masuk ke petugas keamanan bandara (aviation security-avsec) dilibatkan juga petugas POM bandara untuk segera diambil tindakan," kata Corporate Communication Citililnk Indonesia, Benny Butarbutar, dalam keterangannya yang diterima, Senin (26/2).
Benny mengatakan penumpang atas nama Iwan Limau, merokok pada saat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya dekat dengan mesin.
"Kondisi tersebut jelas-jelas sangat mengancam dan membahayakan penerbangan khususnya keselamatan dan keamanan penerbangan," jelas Benny.
Benny menjelaskan, saat penumpang memasuki pesawat dan duduk di bangkunya, tidak lama datang petugas keamanan bandara bersama pihak Citilink meminta penumpang yang bersangkutan untuk turun.
ADVERTISEMENT
"Citilink menilai perilaku penumpang yang bersangkutan dapat membahayakan keselamatan penerbangan sehingga terpaksa mengambil langkah tegas, terlebih saat diberitahu malah 'ngeyel' bahkan terlibat adu mulut dengan petugas keamanan," ungkap Benny.
Perilaku penumpang ini kata Benny mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Perbuatan tersebut lanjut Benny tidak dibenarkan dalam dunia penerbangan.
"Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam industri airlines kami harus bisa memastikan tidak ada satu pun aturan keselamatan yang dilanggar sehingga operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman, lancar dan nyaman," tutup Benny.