Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.6
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Penumpang Gugat Pilot Karena Dipaksa Keluar Toilet dengan Celana Melorot
23 Maret 2025 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Seorang penumpang Yahudi Ortodoks dari New Jersey, Yisroel Liebb, menggugat United Airlines dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS setelah mengaku dipaksa keluar dari kamar mandi pesawat oleh seorang pilot dalam kondisi celana melorot.
ADVERTISEMENT
Insiden itu terjadi dalam penerbangan dari Tulum, Meksiko, ke Houston pada 28 Januari silam.
Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal Manhattan, Rabu (19/3), Liebb mengatakan ia mengalami kesulitan pencernaan dan berada di kamar mandi selama sekitar 20 menit.
Seorang pramugari membangunkan Jacob Sebbag, sesama penumpang Yahudi Ortodoks, dan memintanya untuk memeriksa Liebb. Setelah diberi tahu bahwa Liebb akan segera keluar, pramugari menyampaikan hal itu kepada pilot.
Sepuluh menit kemudian, pilot mendekati Sebbag dan meminta Liebb segera keluar. Liebb mengatakan, ia sedang menyelesaikan urusannya dan akan segera kembali ke tempat duduk.
Namun, pilot malah merusak kunci, mendobrak pintu, dan menarik Liebb keluar dengan celana masih di sekitar mata kaki. Insiden itu membuat tubuh bagian bawahnya terlihat oleh penumpang lain.
ADVERTISEMENT
“Pilot tampak sangat marah, mendobrak pintu kamar mandi dan menarik Liebb keluar, memperlihatkan alat kelaminnya kepada pramugari dan penumpang di dekatnya,” bunyi gugatan tersebut, seperti diberitakan Guardian pada Sabtu (22/3).
Liebb mengaku merasa dipermalukan dan dilecehkan secara seksual. Ia juga menuduh pilot membuat komentar bernada diskriminatif tentang keyakinannya.
Setibanya di Houston, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) naik ke pesawat, memborgol Liebb dan Sebbag, serta mengawal mereka ke luar.
Liebb bertanya mengapa mereka ditahan, dan seorang petugas menjawab, “Ini bukan daerah atau negara bagian. Kami adalah tanah air. Anda tidak punya hak apa pun di sini.”
Kedua pria itu mengaku dibawa ke ruang tahanan, diperiksa barang bawaannya, dan ketinggalan penerbangan lanjutan ke New York.
ADVERTISEMENT
United Airlines kemudian memberi mereka tiket penerbangan keesokan harinya tanpa biaya, tetapi mereka harus menanggung biaya hotel dan makan sendiri.
Liebb juga menyebut borgol yang digunakan menyebabkan rasa sakit di pergelangan tangan selama beberapa hari.
CBP mengonfirmasi bahwa mereka menanggapi laporan gangguan di pesawat atas permintaan maskapai, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut. United Airlines juga masih menolak berkomentar.