Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia meminta maaf kepada penumpang kelas bisnis, Jessica, yang sempat ditahan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (4/1) lalu. Garuda sedang menginvestigasi pilot GA404 rute Jakarta-Denpasar yang diduga memerintahkan petugas bandara menahan Jessica dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Jessica berharap maskapai bisa bertindak tegas kepada pilot dan seluruh awak pesawat. Jessica mengaku sebelumnya telah bertemu dengan regional CEO Garuda untuk mengusut kasus ini.
"Kapten (pilot) tersebut juga harus menjelaskan kepada publik apa maksud dia menahan penumpang tanpa alasan yang valid. Penumpang tidak seharusnya ditahan dan diperlakukan semena-mena oleh pilot yang arogan," ujar Jessica saat dihubungi kumparan, Selasa (7/1).
Tak hanya itu, Jessica juga meminta Garuda menelusuri pihak yang membocorkan identitas keluarganya ke publik. Jessica keberatan dengan bocornya data penumpang dan menganggap manifes adalah data pribadi yang tidak bisa dengan mudah disebar.
"Saya mau Garuda mengusut tuntas siapa yang membocorkan manifes penerbangan, sehingga nama-nama lengkap anak-anak saya yang dibawah umur bisa bocor ke publik, di mana ini tidak diminta oleh pihak berwajib, tapi kepada media," kata Jessica.
ADVERTISEMENT
Kasus ini ramai saat Jessica mengunggah sebuah utas (thread) di akun Twitter. Jessica mengaku ditahan selama tiga jam di Bandara Ngurah Rai usai landing dari Jakarta tanpa alasan yang jelas.
Saat itu, Jessica berada di kelas bisnis pesawat bersama suami, ketiga anaknya, dan dua pengasuh bayi. Ketika pesawat hendak landing, suami Jessica pergi ke aisle lantaran anaknya ingin ke toilet. Namun, pramugari tak mengizinkan dengan alasan keamanan menjelang landing. Jessica mengaku suaminya menuruti instruksi tersebut.
Jessica menyebut, suaminya panik lantaran anaknya sakit perut ingin buang air besar. Dia lalu mengeluhkan pelayanan Garuda ke Jessica di bangku yang mereka duduki.
Namun ketika landing, Jessica dan suaminya ditahan petugas bandara. Terdapat 7-8 aviation security, 3 pilot, dan 6 pramugari. Jessica dan suaminya diminta ditahan diduga atas instruksi kapten pilot atas tudingan menghina Garuda dengan menyebut "Garuda t*i". Hingga kini, Jessica mengaku maskapai tak memberitahu nama kapten pilot tersebut.
ADVERTISEMENT
Jessica memastikan suaminya tidak melecehkan maskapai dan patuh dengan instruksi pramugari di pesawat.
"Suami saya tidak melecehkan atau berkata kasar kepada crew dan suami saya jelas patuh dan kembali duduk di kursi [setelah] request-nya ditolak, mereka tidak seharusnya ditahan dan diperlakukan seperti penjahat," ungkap Jessica.
"Saya juga mau meminta penjelasan apakah mengumpat di pesawat dalam sebuah private conversation (antara Jessica dan suaminya) merupakan tindakan yang ilegal? Bahwa ini merupakan kekesalan customer yang sedang berbicara dgn istrinya, apakah ini juga merupakan tindakan yang dilarang di pesawat?" keluh Jessica sebelumnya.
Pernyataan Garuda
Plt Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal, meminta maaf atas ketidaknyamanan Jessica dan mengaku tengah menginvestigasi pilot yang diduga menahannya.
ADVERTISEMENT
“Saat ini Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi atas pilot dimaksud untuk mengetahui lebih lanjut dugaan apakah yang bersangkutan telah melampaui kewenangannya ketika bertugas atau telah bekerja sesuai prosedur”, kata Fuad dalam keterangannya tertulisnya.
Fuad menegaskan, pihaknya tak pernah menyebarkan identitas Jessica. Fuad pun menyayangkan beredarnya informasi data penumpang itu hingga akhirnya insiden itu viral di media sosial.
“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa sebelumnya Garuda Indonesia tidak pernah mengeluarkan pernyataan resmi atau data penumpang maupun informasi apa pun terkait dengan insiden ini kepada media dan publik," jelasnya.
Tanggapan Menteri Perhubungan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan akan segera menelusuri kasus tersebut pada Selasa (7/1).
"Saya klarifikasi besok (Selasa) pagi, saya akan jelaskan semuanya, tapi saya belum dapat informasinya," kata Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/1).
ADVERTISEMENT
"Kita lihat apa yang dilakukan, apa melanggar hal-hal yang sifatnya mandatory dari yang namanya safety, kalau itu berkaitan dengan safety itu sanksinya tegas sekali, ya, tapi kalau pelayanan, ya, kita lakukan pembinaan, pasti kita tegur," kata Budi Karya.
Meski begitu, Budi Karya menilai pilot tidak berwenang menahan penumpang. "Mestinya tidak, mestinya enggak ada," tuturnya. "Kalau masalah pelanggaran, saya akan lihat lagi," sambung Budi Karya.