Penumpang United Airlines Ngamuk dan Coba Tusuk Pramugari dengan Sendok

7 Maret 2023 5:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat United Airlines. Foto: Andrew Mauro/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat United Airlines. Foto: Andrew Mauro/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang penumpang United Airlines bernama Fransisco Severo Torres (33) ditangkap karena mencoba membuka pintu darurat selama penerbangan dari Los Angeles ke Boston, Minggu (5/3). Tak hanya itu, ia juga nekat mencoba menusuk leher seorang pramugari dengan potongan sendok.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, insiden ini berawal saat 45 menit sebelum mendarat di Boston, kru pesawat mendapat laporan dari kokpit bahwa ada yang mencoba membuka pintu darurat di antara kelas satu dan bagian belakang. Setelah dicek, salah satu pramugari melihat Torres ada di dekat pintu dan diduga sebagai biang keroknya.
Saat ditanya apa yang sedang ia lakukan, Torres malah mengamuk. Ia segera menyerang pramugari tersebut dengan sendok logam yang sudah ia patahkan, dan memukul leher pramugari tersebut hingga tiga kali.
Awak pesawat yang lainnya langsung menyergap Torres. Beruntung, sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Boston Logan, Torres berhasil dibekuk.
Warga Leominster, Massachusetts ini lalu ditahan tanpa jaminan hingga sidang perdananya digelar Senin (6/3) lalu. Sidang lanjutan akan digelar pada Kamis mendatang.
ADVERTISEMENT
Di persidangan tersebut, Torres didakwa karena mengganggu penerbangan dan mencoba menyerang awak pesawat dengan senjata berbahaya. Ia bisa mendapatkan hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Hingga saat ini belum diketahui apa alasan Torres melakukan hal tersebut.
"Kami tidak mentolerir segala jenis kekerasan dalam penerbangan kami, dan pelanggan ini akan dilarang terbang di United sambil menunggu penyelidikan," kata United Airlines dalam sebuah pernyataan. "Kami bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan mereka."