Penurunan Harga Saham RIMO Tak Berkaitan dengan Transaksi Benny Tjokro

10 November 2017 18:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose PT Rimo International Lestari Tbk (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Rimo International Lestari Tbk (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) Teddy Tjokrosaputro menegaskan, penurunan harga saham RIMO secara drastis yang terjadi akhir-akhir ini bukan dikarenakan penjualan saham besar-besaran yang dilakukan oleh investor kawakan, Benny Tjokrosaputro.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan pada 1 November 2017 lalu, Benny melepas saham RIMO sebanyak 130.975.600 lembar. Penjualan itu dilakukan pada 31 Oktober dan 1 November 2017.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan Benny terhadap saham RIMO saat ini sebesar 16.275.760.981 lembar saham atau setara 39,76%. Sebelumnya Benny adalah pemegang 16,41 miliar saham RIMO atau setara dengan 40,08% per 30 Oktober 2017. Padahal di akhir Maret 2017, pemegang saham utama RIMO adalah Benny Tjokrosaputro dengan 75,84%.
Public Expose PT Rimo International Lestari Tbk (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Rimo International Lestari Tbk (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
“Itu berdasarkan perhitungan pribadi, tidak ada hubungannya dengan (penurunan) ini,” tegas Teddy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/11).
Pada perdagangan saham 31 Oktober 2017, tercatat Benny melepas 30.860.200 lembar saham. Ketika itu saham RIMO berada di level Rp 630. Sementara pada 1 November 2017, saham yang dilepaskan Benny sebanyak 100.115.400 lembar di level Rp 600.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak bertanya alasannya apa, itu perhitungan pribadi dia sendiri. Mungkin ketika harganya bagus, dia lepas,” ucapnya.