Penyandang Disabilitas Akan Terima 450 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm

2 Agustus 2021 17:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bantuan Uni Emirat Arab (UEA) berupa vaksin Sinopharm dan tabung oksigen untuk Indonesia. Foto: dok Kedubes UEA di Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan Uni Emirat Arab (UEA) berupa vaksin Sinopharm dan tabung oksigen untuk Indonesia. Foto: dok Kedubes UEA di Jakarta
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memutuskan 450 ribu vaksin Sinopharm bakal disuntikkan pada penyandang disabilitas. Staf Khusus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia mengatakan, vaksin corona ini merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab yang diterima Jokowi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami berterima kasih pada Kemenkes yang memberi kepercayaan pada kami untuk melakukan komunikasi lintas sektor terkait vaksin untuk disabilitas. Ini dilakukan setelah Indonesia mendapatkan hibah 450 ribu dosis vaksin jenis Sinopharm dari Raja UEA, " kata Angkie dalam konferensi pers, Senin (2/8).
Berdasarkan arahan dari Jokowi, vaksin corona tersebut akan distribusikan di sejumlah wilayah yang memiliki tingkat penyebaran COVID-19 tinggi. Misalnya, Jawa dan Bali.
Agar vaksinasi bisa berjalan lancar, Angkie sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
"Kami juga melibatkan komunitas disabilitas. Harapannya ini bisa tepat sasaran pada penyandang disabilitas terutama 6 daerah yang berada di zona merah," ujarnya.
Angkie Yudistia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Adapun alokasinya adalah Provinsi Banten mendapatkan 18.166, Jabar 60.824, Jateng 69.840, DIY 11.222, Jatim 53.642, Bali 11.304," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada 225 penyandang disabilitas yang disuntik vaksin 2 dosis.
Angkie menegaskan bahwa kelompok penyandang disabilitas adalah salah satu bagian masyarakat yang rawan terpapar virus. Oleh karena itu, sudah seharusnya mereka menjadi prioritas.
"Kami menginginkan penyandang disabilitas memiliki imun yang baik, utamanya di masa pandemi ini, sehingga bisa meminimalisasi potensi penyebaran virus COVID-19," pungkasnya.