Penyebab Banjir di Sumedang: Air Kiriman Gunung Geulis-Penyempitan Aliran Sungai

16 Maret 2025 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah televisi terendam banjir di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah televisi terendam banjir di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
BPBD Kabupaten Sumedang mengungkap faktor penyebab banjir yang melanda 4 desa di Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang. Banjir ini merendam 718 rumah pada Sabtu (15/3) lalu. Saat ini kondisinya berangsur surut.
ADVERTISEMENT
Atang Sutarno, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari curah hujan tinggi hingga kondisi aliran sungai yang mengalami penyempitan.
"Penyebab banjir itu sudah jelas. Pertama, karena curah hujan yang sangat tinggi dan ekstrem musim ini. Kedua, adanya kiriman air dari daerah hulu seperti Gunung Geulis dan Jatinangor,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno kepada kumparan, Minggu (16/3).
Kondisi tersebut diperparah dengan pendangkalan sedimentasi aliran Sungai Cimande. Akibatnya, air tak mengalir lancar dan malah meluap ke perumahan warga.
“Kemudian, adanya pendangkalan sedimentasi di aliran Sungai Cimande, sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar dan akhirnya meluap," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, warga yang sempat dievakuasi mulai kembali ke rumah mereka untuk melakukan pembersihan.
"Yang dievakuasi itu cukup lumayan jumlahnya, tapi sekarang sudah berangsur pulang. Untuk secara pastinya hari ini, kami belum bisa memastikan karena harus ada pendataan dulu. Karena sebagian besar masyarakat sudah ada yang kembali ke rumah melakukan pembersihan," kata Atang.
Banjir ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar bagi warga setempat. Namun, dengan surutnya air, warga kini fokus pada pemulihan dan pembersihan rumah mereka.