Penyebab Cokelat Kinder di Belgia Terkontaminasi Salmonella Mulai Terungkap

15 April 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur cokelat Kinder Surprise terlihat dipajang di supermarket di Islamabad, Pakistan. Foto: Caren Firouz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Telur cokelat Kinder Surprise terlihat dipajang di supermarket di Islamabad, Pakistan. Foto: Caren Firouz/REUTERS
ADVERTISEMENT
European Food Safety Authority (EFSA) and the European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) mengungkapkan penyebab kontaminasi bakteri Salmonella pada cokelat Kinder, Kinder Surprise. Diduga kuat dari proses pembuatan buttermilk pada pabrik di Belgia.
ADVERTISEMENT
Melalui laporan yang diterbitkan EFSA dan ECDC, disebutkan salmonella yang kini terdeteksi menginfeksi sama dengan sampel yang diambil pada sebuah pabrik di Arlon, Belgia pada Desember 2021.
Pada Desember 2021, Salmonella Typhimurium ditemukan di tangki buttermilk di perusahaan Belgia. Perusahaan melakukan peningkatan kebersihan dan pengujian, Setelah pengujian Salmonella negatif, produk cokelat tersebut kemudian didistribusikan ke seluruh Eropa dan global.
Pada 8 April 2022, berdasarkan pengawasan resmi, otoritas keamanan pangan di Belgia melakukan kontrol di pabrik dan mencabut izin produksi perusahaan.
"Pada 8 April 2022, berdasarkan pengawasan, otoritas keamanan pangan di Belgia menilai Plant B (pabrik) tidak mampu menjamin keamanan produknya. Akibatnya, izin produksi dicabut. Serentak,” demikian laporan keterangan dari EFSA dan ECDC, dikutip dari Sky News, Jumat (15/4).
ADVERTISEMENT
Salmonella kemudian berkembang dengan cepat dan sebagian besar kasus menyerang anak-anak berusia bawah usia 10 tahun yang terkena infeksi parah.
Gejala akibat infeksi Salmonella yang umumnya terjadi seperti diare, kram perut, mual, muntah dan demam.
Laporan menyebutkan bahwa penarikan telah diluncurkan di seluruh dunia akan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut dan pihak EFSA dan ECDC akan menyelidiki lebih lanjut mengenai faktor di balik kontaminasi.
“Namun, penyelidikan lebih lanjut diperlukan di lokasi produksi untuk mengidentifikasi akar penyebab, waktu, dan kemungkinan faktor di balik kontaminasi. Termasuk evaluasi kemungkinan penggunaan bahan mentah yang terkontaminasi secara lebih luas di pabrik pengolahan lainnya," jelas EFSA dan ECDC dalam laporan.
Apa yang terjadi di Eropa juga berdampak ke Indonesia. Yakni penarikan produk cokelat merek Kinder Joy yang telah diumumkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
ADVERTISEMENT
BPOM hingga kini masih melakukan pengujian terhadap produk cokelat tersebut. Mereka pun mengimbau masyarakat sementara waktu tidak membeli dan mengkonsumsi produk tersebut.
Reporter: Rachel Koinonia
***
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.