Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Penyebab Gempa 6,5 Magnitudo di Bawean: Aktivitas Sesar Muria
23 Maret 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BMKG mengungkap fakta terkini terkait gempa signifikan di Bawean pada Jumat (22/3). Kekuatan terbesarnya 5,9 dan 6,5 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, pemicu gempa ini adalah aktivitas Sesar Muria.
"Pembangkit Gempa Bawean M5,9 & M6,5 pada 22 Maret 2024 diduga Sesar Muria (Laut) menurut Peter Lunt (2019)," ujar Daryono di akun X-nya dikutip Sabtu (23/3).
Sesar Muria ini juga sempat memicu gempa di Kudus pada 2 Mei 2020.
Lantas bagaimana karakteristiknya?
Daryono menjelaskan, Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar satu milimeter per tahun.
Sesar dengan orientasi berarah barat daya-timur laut itu jalurnya melintasi Gunung Muria dan diduga menerus ke laut.
Artinya gempa 6,5 magnitudo yang terjadi Jumat (22/3) pukul 15.52 WIB melebihi potensi tertarget gempa dipicu Sesar Muria.
ADVERTISEMENT
"Wilayah Pulau Bawean dan sekitarnya berada pada zona suture yang mengindikasikan jejak keberadaan sesar-sesar utama yang berusia tua," ujar Daryono.
Sebagian contoh rangkaian sejarah gempa merusak di Jatim Utara dan estimasi kekuatannya.
"Pelajaran yang dapat kita ambil: bahwa ancaman gempa tidak hanya berasal dari selatan (subduksi lempeng/megathrust) tetapi juga dari sesar aktif di daratan dan di laut utara Jatim," tutup dia.
Dampak Gempa
Gempa Bawean bahkan sempat ada yang terasa di sejumlah wilayah di Kalimantan. Misalnya Martapura, Sampit, hingga Balikpapan.
Sejumlah bangunan di Bawean, Surabaya, hingga Gresik juga dilaporkan rusak parah. Belum ada informasi terkait adanya korban tewas akibat gempa Bawean.