Penyebab Gugurnya Penyelam Syachrul Anto Masih Diinvestigasi

3 November 2018 23:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
zoom-in-whitePerbesar
Syachrul Anto, penyelam Indonesian diver rescue team. (Foto: Facebook/Syachrul Anto)
ADVERTISEMENT
Satu anggota Indonesian Dive Rescue Team, Syachrul Anto gugur dalam operasi evakuasi Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11). Meski disebut mengalami dekompresi, penyebab pasti kematian Syachrul masih harus dipastikan melalui investigasi lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Leader team komunitas Dive Rescue Team Bayu Wardoyo menyebut akan melakukan investigasi terkait insiden tersebut. Nantinya, hasil investigasi akan dipergunakan untuk internal Basarnas sebagai instansi yang menaungi langsung Indonesian Dive Rescue Team.
“Saya sedang investigasi dan apapun hasilnya karena ini misinya adalah misi Basarnas saya harus lapor ke Basarnas dulu. Kalaupun saya tahu saya gak bisa buka. Karena ini operasinya Basarnas bukan operasi saya,” kata Bayu di Posko Evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Bayu mengatakan meski jenazah tidak diautopsi, penyebab kematian Syachrul masih bisa diinvestigasi dengan cara mengecek laporan dokter Basarnas yang menolong Syachrul di kapal, termasuk juga dokter RSUD Koja tempat Syachrul di rawat saat tiba di darat.
ADVERTISEMENT
“Nanti saya juga akan cek lagi peralatan dia kondisinya gimana. Dia ada dive computer, saya bisa liat profilenya, kemudian saya bisa lihat penyelaman dia berapa dalam, berapa lama. Kemudian grafiknya dia naik turunnya gimana. Saya juga wawancara dive buddynya. Saya juga harus tahu kondisi menyelam saat itu seperti apa,” jelas Bayu.
Terkait pemberitaan tentang dugaan meninggalnya Syachrul karena dekompresi, menurut Bayu hal itu belum bisa dipastikan. Bayu menjelaskan penggunaan chamber di kapal Victory yang sempat merawat korban tidak berarti korban mengalami dekompresi.
Syachrul Anto Idrus. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Syachrul Anto Idrus. (Foto: Dok. Istimewa)
Menurut Bayu keputusan chamber saat itu diambil karena dokter Titi yang merawat Syachrul saat kejadian mengatakan saat tiba di Victory, pria 48 tahun tersebut masih memiliki dengut jantung. Maka itu keputusan untuk chamber diambil.
ADVERTISEMENT
“Itu opsi yang gersedia. Jadi di Victory itu ada chamber, kemudian ada penyelam yang sempat tidak sadarkan diri. Pilihan terbaik adalah masukin chamber,” kata Bayu.
Syachrul gugur dalam operasi evakuasi Lion Air JT-610, Jumat (2/11). Tubuhnya ditemukan mengambang beberapa meter dari lokasi penyelaman dan sempat dilarikan ke RSUD Koja dan menghembuskan nafas terakhir saat tengah menjalani perawatan. Ia telah dimakamkan di Surabaya.