Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penyebab Kebakaran Gili Lawa Darat Masih Misterius
7 Agustus 2018 4:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Penyebab kebakaran yang melanda kawasan Taman Nasional Komodo, tepatnya di lahan hutan daerah Gili Lawa Darat , Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini masih belum menemukan titik terang.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules A Abast menuturkan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Dia belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan kawasan wisata seluas 10 Hektar tersebut.
"Sejauh ini masih proses penyelidikan. Jadi mulai dari penyebab kebakaran sejauh ini tetap kita lakukan penyelidikan," ujar Abast saat dihubungi kumparan, Senin (6/8) malam.
Kendati demikian, Abast memastikan bahwa pihaknya telah meminta keterangan sejumlah pihak yang terkait dengan kebakaran itu. Meski hingga kini belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita sudah memanggil beberapa saksi. Kemarin kita sudah sampaikan baik dari kru kapal, wisatawan, tour guide, pemandu wisata, dari petugas taman nasional komodo, itu sudah kita mintai keterangan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kebakaran itu sendiri terjadi pada Kamis (2/8) malam. Kebakaran itu diduga terjadi pada pukul 20.00 WITA dan baru bisa dipadamkan pada Jumat (3/8) sekitar pukul 03.00 WITA.
Peneliti flora fauna yang tergabung di Balai Taman Nasional Komodo, Kefi, menduga bahwa kebakaran tersebut terjadi karena adanya kegiatan foto prewedding yang menggunakan efek api dalam sesi pemotretan di kawasan tersebut.
"Ini unsur kesengajaan atau tidak kita belum tahu, tapi mungkin kelalaian karena menggunakan foto prewedding pakai bunga api," ujar Kefi saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (3/8).
Meski kebakaran diduga dipicu oleh penggunaan api di kegiatan foto prewedding, ada versi lain yang menyebut kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang wisatawan.
ADVERTISEMENT