Penyebab Kecelakaan KA di Kulon Progo Masih Diselidiki, Pengaruh Cuaca Panas?

18 Oktober 2023 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat para petugas saat berusaha mengevakuasi KA Argo Semeru yang mengalami kecelakaan di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Rabu (18/10/2023).  Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat para petugas saat berusaha mengevakuasi KA Argo Semeru yang mengalami kecelakaan di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Penyebab kecelakaan dua kereta api eksekutif Argo Wilis dan Argo Semeru di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, Kabupaten Kulon Progo, masih diselidiki.
ADVERTISEMENT
Kereta api Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya diketahui menyenggol kereta api Argo Semeru relasi Surabaya-Jakarta yang sebelumnya anjlok ke luar rel.
Penyebab anjloknya Argo Semeru di tikungan Kalimenur ini masih belum diketahui.
"Kami bersama Direktur Keselamatan [PT KAI] dan KNKT akan melakukan investigasi penyebab daripada kejadian ini untuk kemudian diambil langkah-langkah," kata Dirut KAI Didiek Hartantyo di Kulon Progo, Rabu (18/10).
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Menurut Didiek, terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab anjloknya Argo Semeru. Namun, pihaknya juga mendalami kabar soal cuaca panas apakah bisa jadi faktor penyebab anjloknya kereta karena rel yang memuai.
"Terlalu dini kalau menyampaikan penyebabnya, tapi memang salah satunya cuaca panas ini harus kita waspadai," kata Didiek menjawab pertanyaan wartawan soal kabar cuaca panas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kan rel ini, kan dari besi, itu yang mungkin kita harus (selidiki)," kata Didiek.
Petugas berusaha mengevakuasi KA Argo Semeru yang mengalami kecelakaan di kawasan Kalimenur, Sukoreno, Sentolo, Kulonprogo, D.I Yogyakarta, Rabu (18/10/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Didiek juga memastikan, sebelum kecelakaan terjadi dua kereta api eksekutif ini dalam kondisi normal. "Semua kondisi baik," jelasnya.
Beberapa bulan belakangan ini, kota-kota Pulau Jawa digempur suhu panas terik di atas 35 derajat Celsius, dampak El Nino yang membuat kemarau lebih panjang. Menurut BMKG, beberapa kali suhu tertinggi dipegang oleh wilayah Majalengka, Jabar, dan Semarang, Jawa Tengah.