Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Pasar Tanah Abang memang menjadi salah satu pasar yang paling diminati masyarakat untuk berbelanja persiapan Lebaran. Namun, kepadatan itu kini menjadi masalah karena di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi kerumunan di Pasar Tanah Abang, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga mencari alternatif pasar lain yang tidak ramai. Namun, Ketua Fraksi Gerindra DKI menilai Pasar Tanah Abang sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang.
Selain selisih harga yang mungkin jadi pertimbangan, ada juga warga yang merasa kurang lengkap jika tak belanja di Tanah Abang.
"Bisa aja, sih [ke pasar lain], tapi, kan, semua kembali ke masyarakatnya lagi. Kadang ada orang yang tidak masalah harga berbeda sedikit, asal lebih mudah dan tidak ramai pasarnya," ujar Rany saat dihubungi, Senin (3/5).
"Tapi ada yang merasa kurang afdal kalau bukan di Tanah Abang dan selisih harga jadi problem. Padahal tidak jarang harganya mungkin sama saja. Semuanya balik ke mindset masyarakatnya itu sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kerumunan di Pasar Tanah Abang menurutnya bisa dicegah dengan pengawasan yang ketat di pintu masuk.
"Yang penting dari semua adalah ketegasan dan kejelasan dalam aturan tersebut. Terutama yang terkait prokes. Bila ada aturan yang ketat dari pintu masuk, mungkin bisa menghindari kerumunan atau penumpukan orang," kata dia.
Sebelumnya, Anies mengimbau warga tak hanya berbelanja di Pasar Tanah Abang, tapi juga di pasar lain. Di Jakarta, kata dia, ada banyak pasar yang bisa dijadikan alternatif.
"Kami menganjurkan untuk mendatangi berbagai pasar di Jakarta selain pasar Tanah Abang. Dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan barang tanpa berisiko kerumunan dengan mendatangi tempat yang lain," jelas Anies, Minggu (2/5).