Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Penyebab Santri di Tangerang Berkelahi hingga Meninggal: Rebutan Kamar Mandi
8 Agustus 2022 20:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitFoto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

ADVERTISEMENT
Polsek Cisoka membeberkan kronologi perkelahian di salah satu pondok pesantren di kawasan Desa Jayanti, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, yang menyebabkan satu santri berinisial BD (15) meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman mengatakan, kasus ini berawal saat BD berada di dalam kamar mandi yang kemudian didobrak oleh pelaku berinisial ER (15) yang juga ingin menggunakan kamar mandi.
"Karena didobrak, si ER ini mau ke kamar mandi, tahunya ada BD, dan korban ini tidak terima dan cekcok dengan pelaku," katanya, Senin (8/8).
Saat cekcok itu, korban dan pelaku tidak sampai bermain fisik, karena berhasil dipisahkan oleh teman-teman sekamar mereka. Namun beberapa waktu kemudian, korban kembali bertemu dengan pelaku dan keduanya kembali cekcok.
"Saat cekcok yang kedua itu, mereka berkelahi di mana pelaku melakukan pemukulan pada korban di dalam kamar santri, hingga tidak sadarkan diri," ujarnya.
Rekan korban masuk ke kamar dan melihat korban tidak sadarkan diri, dan langsung melaporkan ke pihak guru.
ADVERTISEMENT
"Mendapati laporan, korban dibawa ke puskesmas, dan ternyata sudah meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit untuk proses autopsi," ungkapnya.
Saat ini, petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas kasus tersebut.
Kemenag minta pesantren tingkatkan pengawasan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang meminta agar pihak pengelola pondok pesantren untuk lebih ketat melakukan pengawasan agar kasus seperti ini tidak terulang.
"Kami minta agar ponpes melakukan evaluasi atas kejadian ini," kata Kepala Seksi Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Joni, Senin, (8/8).
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta adanya peningkatan pengawasan dari setiap ustaz penanggung jawab kamar.
"Kami minta agar ustaznya lebih bisa meningkatkan pengawasan," ujarnya.
Selanjutnya, pesantren juga diminta agar setiap kamar dipasang CCTV atau kamera pengawas agar pihak pesantren mengetahui kejadian di dalam kamar para santri.
ADVERTISEMENT
"Tiap kamar itu ada ustaz pengawasnya, jadi selain peningkatan itu, kita juga minta untuk dipasang CCTV agar hal-hal seperti ini bisa diantisipasi," ungkapnya.