Penyelam Bersihkan Serpihan Tajam untuk Mudahkan Temukan Black Box Sriwijaya Air

11 Januari 2021 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima Koarmada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K. (kanan) bersama Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan (kanan) menyaksikan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari KRI Rigel-933. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Koarmada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K. (kanan) bersama Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan (kanan) menyaksikan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari KRI Rigel-933. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tim penyelam kembali bekerja mencari korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Salah satu yang menjadi fokus, yakni pencarian black box Sriwijaya Air.
ADVERTISEMENT
Panglima Koarmada I Marsda TNI Abdul Rasyid mengatakan, tim penyelam sudah berada di bawah laut. Tim terbagi menjadi beberapa tim, ada dari Kopaska, Taifib, Denjaka, Dislambair, dan Penyelam TNI AL.
"Saat ini ada tim penyelam yang fokus membersihkan serpihan di dasar laut. Karena ini sangat tajam jadi sangat membahayakan," kata Rasyid kepada wartawan, Senin (11/1).
Sejumlah prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Pembersihan ini dilakukan agar tim selanjutnya dapat lebih mudah menemukan black box. Seperti diketahui, lokasi black box sudah ditemukan dan ditandai.
Black box sendiri diperlukan karena berisi catatan semua data penerbangan yang relevan, selain percakapan di kokpit. Perekam suara mencatat semua suara di kokpit. Selain diskusi antar pilot, juga merekam suara perangkat pesawat, lalu lintas radio, diskusi antara awak kabin, dan pengumuman kepada penumpang.
ADVERTISEMENT
"Ini nanti akan memudahkan tim penyelam untuk menemukan black box," tambah Rasyid.
Selain itu, peralatan pendukung lainnya juga sudah berada di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Misalnya ROV yang sudah dioperasikan dari KRI Rigel.
Sejumlah prajurit TNI AL melakukan pencarian korban dan puing dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari ketiga di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Kemudian, kapal dengan kemampuan crane juga sudah disiagakan di lokasi untuk memudahkan evakuasi serpihan yang lebih besar. Kemarin, tim SAR gabungan berhasil mengangkat serpihan yang cukup besar, seperti turbin pesawat.
"Seperti perintah Panglima TNI kemarin, kapal dengan fasilitas crane sudah disiagakan. Ada KRI Mentawai yang sudah berada di lokasi untuk membantu bila ada serpihan cukup besar yang perlu evakuasi," tambah dia.
Rasyid mengatakan, sedikitnya ada 11 KRI milik TNI AL yang sudah berada di perairan untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
ADVERTISEMENT