Penyelesaian Konflik Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Kamboja

11 November 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi hadiri upacara pembukaan KTT ASEAN di Kamboja, Jumat (11/11/2022). Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi hadiri upacara pembukaan KTT ASEAN di Kamboja, Jumat (11/11/2022). Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Konflik Myanmar akan menjadi bahasan utama pada KTT ASEAN Jumat (11/11). Sampai sekarang blok negara Asia Tenggara itu belum bisa membantu Myanmar keluar dari krisis.
ADVERTISEMENT
KTT jumat ini diharapkan dapat menghasilkan jalan agar rencana damai di Myanmar bisa terlaksana. Pada 2021 ASEAN sudah mengeluarkan 5 poin konsensus yang ternyata tidak dijalankan oleh Myanmar.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyerukan agar ASEAN bersabar untuk membantu penyelesaian krisis. Hal itu disampaikan Marcos saat bertemu tuan rumah KTT yaitu PM Kamboja Hun Sen sehari sebelum pelaksanaan KTT.
Seorang tentara berdiri di samping seorang pria yang ditahan selama demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Rabu (3/3). Foto: STR/AFP
Pada pertemuan di Kamboja ini, ASEAN menolak mengundang pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing. Ia adalah otak di balik kudeta pada awal 2021 lalu, demikian dikutip dari Reuters.
Pada pertemuan Jumat ini ASEAN diharapkan mendapat bantuan dari Amerika Serikat hingga China dalam mendukung upaya perdamaian di Myanmar.
China sudah memberikan sinyal positif. Meski dikenal sebagai mitra dagang utama Myanmar, China berulang kali menyuarakan kegelisahan dan kekhawatirannya atas kondisi Myanmar.
ADVERTISEMENT
Sementara salah seorang diplomat top AS untuk wilayah Asia, Daniel Kritenbrink memastikan fokus Presiden Joe Biden saat hadir pada KTT ASEAN ialah membantu dukungan penyelesaian krisis Myanmar.
Myanmar jatuh ke dalam krisis sejak pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi dikudeta militer. Mulai saat itu krisis politik, keamanan hingga ekonomi menghantam Myanmar.
Bahkan konflik di Myanmar berubah menjadi ladang pertumpahan darah. Ribuan warga sipil tewas akibat serangan dan kekerasan militer.
Yang teranyar adalah saat militer Myanmar menyerang konser musik di wilayah separatis Kachin menyebabkan ratusan jiwa tewas. Tindakan junta menuai kecaman dari negara anggota ASEAN.