Penyelidik AS Ungkap Pesawat China Eastern MU5375 Sengaja Ditabrakkan

18 Mei 2022 12:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat China Eastern. Foto: e X p o s e/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat China Eastern. Foto: e X p o s e/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyelidik asal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (17/5/2022) mengungkap penemuan teranyar dari kecelakaan pesawat Boeing 737-800 maskapai China Eastern. Mereka meyakini, seseorang sengaja menabrakkan pesawat itu pada 21 Maret silam.
ADVERTISEMENT
Black box pesawat tersebut telah dikirim untuk penyelidikan ke AS. Data investigasi itu menunjukkan, seseorang sengaja membuat pesawat tersebut menukik. Orang tersebut diyakini seorang pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit.
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," jelas seseorang yang mengetahui penilaian awal investigasi tersebut, dikutip dari AFP, Rabu (18/5/2022).
Tim penyelamat menunjukkan Black Box pesawat China Eastern Airlines di Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China, pada Kamis (24/3/2022). Foto: Xu Dong/Xinhua via AP PHOTO
Para pejabat AS meyakini kesimpulan itu masuk akal. Sebab, China tidak pernah mengindikasikan adanya masalah pada pesawat atau kontrol penerbangan.
Permasalahan seperti itu umumnya diungkap demi mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Menanggapi laporan itu, China Eastern mengeluarkan pernyataan. Maskapai tersebut mengatakan, tidak ada bukti yang menentukan adanya masalah pada pesawat.
Petugas penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 di Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China, Kamis (24/3/2022). Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters
China Eastern juga mengulangi pernyataan pejabat seniornya sejak Maret. Pihaknya menekankan, para pilotnya memiliki kondisi kesehatan dan keluarga yang baik. Mereka juga tidak memiliki keluhan finansial.
ADVERTISEMENT
"Setiap spekulasi tidak resmi dapat mengganggu penyelidikan kecelakaan dan mempengaruhi kemajuan nyata industri transportasi udara global," tegas China Eastern.
Maskapai tersebut menyatakan tidak bertanggung jawab atas investigasi kecelakaan. Pihaknya lalu merujuk pada pengumuman resmi dari pemerintah.
Warga mengambil bagian dalam upacara Buddha untuk menghormati para korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di desa Simen, Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China. Foto: Carlos Garcia Rawlins/REUTERS
Pemerintah China telah membuat pernyataan resmi pada 20 April. China menerangkan, pemulihan data dan analisis black box masih berlangsung.
Partai Komunis China (CCP) yang berkuasa telah turun tangan secara cepat usai kecelakaan. Partai itu berupaya mengendalikan dan melakukan sensor atas informasi terkait insiden tersebut.
Pihak berwenang lalu memblokir sebagian akses internet di China. Pemerintah mengumumkan, mereka telah menghapus informasi ilegal tentang kecelakaan itu. Tagar media sosial yang memuat nomor penerbangan pesawat pun tampaknya disensor.
ADVERTISEMENT
CCP mempertahankan cengkeraman kuat atas narasi itu. Penyelidikan awal lantas meninggalkan pertanyaan-pertanyaan inti tidak terjawab.
Pekerja membawa koper di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 di Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China, pada Kamis (24/3/2022). Foto: Carlos Garcia Rawlins/Reuters
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) sempat membuat pernyataan serupa pada April 2022. Pihaknya mengatakan, penyelidik tidak menemukan bukti adanya kejanggalan.
Boeing 737-800 disebut-sebut sebagai pekerja keras dalam industri penerbangan global. Pesawat itu merupakan salah satu yang memiliki catatan keselamatan terbaik dalam penerbangan komersial.
CAAC menegaskan, staf pesawat telah memenuhi persyaratan keselamatan sebelum lepas landas. Pesawat itu juga tidak membawa barang berbahaya maupun menghadapi cuaca buruk. Kendati demikian, penyelidikan menyeluruh bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Penerbangan China Eastern MU5375 melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou. Pesawat itu kemudian terjun dari ketinggian jelajah 29.000 kaki ke lereng pegunungan Guangxi. Kecelakaan itu merupakan yang paling mematikan di China sejak 30 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT