Penyerang Mapolda Sumut Sempat Bakar Aiptu Martua

30 Juni 2017 15:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Personel Brimob berjaga di dekat Mapolda Sumut. (Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Personel Brimob berjaga di dekat Mapolda Sumut. (Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi)
Penyerangan terhadap Mapolda Sumatra Utara yang terjadi pada Minggu (25/6) lalu berujung petaka bagi salah satu anggota kepolisian yang berjaga di pos penjagaan tersebut, yakni Aiptu Martua Sigalingging. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, mengatakan pelaku penyerangan tersebut sempat membakar Aiptu Martua setelah melakukan penusukan sadis.
ADVERTISEMENT
"Jadi pada waktu dua orang masuk ke pos penjagaan di pintu keluar Polda Sumut kondisi korban saudara Aiptu Martua Sigalingging ini sedang istirahat dan pada waktu istirahat itu dilakukan penusukan," kata Brigjen Rikwanto di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jum'at (30/6).
"Dari hasil pemeriksaan dan hasil otopsi kita dapatkan korban yang gugur ini mengalami banyak luka tusukan. Luka tusukan di tubuhnya di dada, di leher, di lengan bertubi-tubi, dan leher dalam kondisi tergorok. Jadi bukan hanya tusukan saja tapi memang leher dalam kondisi tergorok,” jelas Rikwanto.
Sekujur tubuh Aiptu Martua penuh luka. Diduga, dua pelaku menyerang Aiptu Martua dengan membabi buta.
“Ada luka melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Kemudian mulut korban juga robek ya, ini diduga ada pisau yang dimulai dari mulutnya ke kiri, jadi melintang sehingga mulut korban robek," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Selain mengalami luka tusuk di beberapa anggota tubuhnya hingga meninggal, pelaku juga membakar tubuh anggota polisi tersebut.
"Kondisi korban kemudian setelah meninggal dunia atau gugur, dilakukan pembakaran disiram dengan bahan bakar kemudian terbakar sebagian termasuk sebagian besar di dalam pos penjagaan itu terbakar," jelasnya.
Barang bukti penyerangan Mapolda Sumut (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti penyerangan Mapolda Sumut (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Kemudian pelaku setelah melakukan pembunuhan dengan sadis, mereka berdua keluar dan dipergoki oleh anggota polisi lainnya, yaitu Brigadir Ginting Munthe. Brigadir Ginting langsung berteriak meminta bantuan.
"Mengetahui hal tersebut, Brigadir Ginting Munthe langsung berteriak menegur mereka dan mereka bahkan mengancam Brigadir Munthe dengan pisau yang diacung-acungkan, akhirnya brigadir Munthe berteriak memanggil rekannya yang berjaga di pos pintu masuk Polda Sumut," imbuhnya.
Kemudian anggota Brimob yang berjaga di pintu masuk berlari ke arah Brigadir Munthe dan melihat ada orang yang memang sedang berupaya menyerang Brigadir Munthe dengan pisau akhirnya dilakukan tembakan.
ADVERTISEMENT
“Maka kedua orang tersebut dipergoki, dan Brigadir Munthe berteriak memanggil rekannya yang berjaga di pintu masuk," tutupnya.
Pelaku kemudian ditembak oleh anggota Brimob tersebut dan salah satu di antaranya tewas.