Penyerangan Polsek Ciracas Diduga Dipicu Insiden Kecelakaan di Arundina

29 Agustus 2020 10:57 WIB
Wakapolres Jakarta Pusat Arie Ardian saat memantau temuan tas mencurigakan di rumah aspirasi, Jalan Peoklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (17/3). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolres Jakarta Pusat Arie Ardian saat memantau temuan tas mencurigakan di rumah aspirasi, Jalan Peoklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (17/3). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kejadian penyerangan dan pembakaran Polsek Ciracas masih diselidiki oleh kepolisian. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (29/8) dinihari tadi itu diduga berawal dari insiden kecelakaan di supermarket Arundina, Cibubur pada Jumat siang kemarin.
ADVERTISEMENT
Kejadian bermula, saat ada kejadian kecelakaan tunggal oleh seorang warga di Arundina. Warga tersebut diduga anggota TNI. Lalu beredar sebuah informasi liar, bahwa si korban kecelakaan tersebut mengalami pengeroyokan.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Arie Adrian pun segera meninjau Arundina usai peristiwa tersebut. Dari rekaman video yang diterima kumparan, Arie bercengkrama dengan salah seorang warga yang menyaksikan insiden kecelakaan tersebut.
"Saya lagi di sini, saya lihat dia sudah terjatuh guling-guling, saya lihat gitu motor keseret dia terguling," kata salah seorang warga tersebut kepada Arie dan beberapa anggota polisi yang mendatangi TKP, Sabtu (29/8).
Arie juga mencari penegasan kepada warga. Musababnya, muncul informasi, si korban luka-luka akibat dipukuli warga.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada pak, enggak ada (dipukuli), orang kan korban dulu yang jatuh, saya waktu itu mau ke depan, jadi lihat," ucap warga.
Sementara itu, beredar informasi liar bahwa korban merupakan anggota TNI, yang terjatuh dan terguling akibat mengalami pemukulan.
Malamnya, sekelompok orang tak dikenal datang dengan rombongan sepeda motor. Mereka menyerang dan membakar polsek Ciracas.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona