Penyewa Heli yang Tewaskan WNI di Malaysia Selidiki Penyebab Kecelakaan

7 Februari 2025 10:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Helikopter Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Helikopter Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
MHS Aviation buka suara soal kecelakaan yang menimpa helikopter miliknya di Bentong, Malaysia, Kamis (6/2) pagi. Insiden tersebut menewaskan WNI bernama Finsen Reskey Sembiring (27) setelah terhantam baling-baling helikopter Bell 206 tersebut. Finsen bekerja sebagai teknisi helikopter.
ADVERTISEMENT
Adapun helikopter itu milik perusahaan penerbangan Zaveryna Utama, namun disewa dan dioperasikan oleh perusahaan Malaysia MHS Aviation Berhad. MHS Aviation mengkonfirmasi helikopternya jatuh di Helicopter Landing Site II, Bentong.
"Kami sangat menyesal melaporkan bahwa satu orang di darat telah kehilangan nyawanya. Demi menghormati keluarga, identitas korban tewas dan korban luka tidak akan diungkapkan hingga keluarga terdekat mereka diberi tahu," isi keterangan MHS Aviation dikutip Jumat (7/2).
Perusahaan memastikan akan memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya helikopter sewaan itu.
"MHS Aviation bekerja sama dengan otoritas penerbangan terkait dan berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab insiden tersebut," lanjut keterangan itu.
ADVERTISEMENT

Tewaskan WNI

Ilustrasi Mayat. Foto: Skyward Kick Productions/Shutterstock
Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi satu WNI tewas dalam kecelakaan helikopter di Malaysia. Helikopter dengan nomor registrasi PK-ZUV itu jatuh di wilayah Bentong, Pahang, Malaysia pukul 10.26 waktu setempat hari ini.
"Kecelakaan ini menyebabkan satu WNI dengan inisial FRS meninggal dunia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangannya, Kamis (6/2).
Otoritas Malaysia mengungkapkan WNI atas nama Finsen Reskey Sembiring (27) itu merupakan teknisi helikopter.
Lebih lanjut, Judha mengatakan jenazah korban kini berada di Rumah Sakit Bentong, Pahang.
"KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Malaysia dan perusahaan penerbangan Zaveryna Utama, termasuk untuk pemulasaran dan repatriasi jenazah," ujarnya.
Judha mengatakan, helikopter yang kecelakaan itu merupakan milik perusahaan penerbangan Zaveryna Utama. Helikopter disewa oleh perusahaan Malaysia untuk pemasangan kabel listrik.
ADVERTISEMENT