Penyiar Radio Filipina Ditembak Mati saat Siaran Langsung

6 November 2023 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyiar radio di Filipina ditembak mati saat sedang streaming facebook di rumahnya di selatan Filipina pada Minggu (5/11). Pelaku penembakan kini masih buron dan sedang diburu aparat.
ADVERTISEMENT
Penyiar radio yang tewas adalah Juan Jamalon alias 'DJ Johnny Walker'. Keterangan Persatuan Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) lewat unggahan X, pelaku serangan sampai sekarang belum teridentifikasi.
"Ini lebih dari kecaman, karena terjadi rumah Jumalon, yang juga kantor stasiun radio," kata NUJP seperti dikutip dari CNN.
NUJP menambahkan, Jumalon adalah jurnalis keempat yang terbunuh semenjak Presiden Filipina Ferdinand Marcos berkuasa pada Juni lalu.
Jumalon menyiarkan radio lewat unggahan facebook pada halaman 94.7 Gold Mega Calamba FM, yang memiliki 2900 pengikut. Acara yang dibawakan oleh Jumalon membawa topik beragam mulai dari asmara hingga masalah sekitar lingkungan tempat tinggal.
Dari keterangan Kapten Diore Libre Ragonio investigasi kasus pembunuhan Jumalon sudah dilakukan. Diduga ada tiga orang terlibat. Dua orang masuk ke rumah satu lainnya berperan sebagai sopir.
ADVERTISEMENT
"Polisi menyelidiki motif potensial serangan termasuk apakah ini terkait pekerjaan penyiaran atau masalah pribadi," kata Ragonia seperti dikutip dari CNN.
Presiden Marcos Jr mengutuk penembakan terhadap Jumalon. Dia meminta polisi segera menyeret pelaku pembunuhan ke meja hijau.
"Serangan terhadap jurnalis tidak bisa ditoleransi dalam demokrasi kami," ucap Marcos Jr.
Filipina masuk dalam negara paling berbahaya bagi jurnalis. Negara tetangga Indonesia itu berada di peringkat 132 dari 180 di ranking indeks kebebasan pers yang dirilis Reporters Without Borders (RSF).