Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Penyidik Korsel Kembali Berupaya Tangkap Presiden Yoon Suk-Yeol
15 Januari 2025 3:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dua kendaraan milik penyidik anti korupsi Korea Selatan (CIO) telah tiba di kediaman milik Presiden Yoon Suk-Yeol yang telah dimakzulkan, di Seoul, pada Rabu (15/1) waktu setempat. Dilansir dari Yonhap News TV, mereka akan berupaya kembali menangkap Yoon.
ADVERTISEMENT
Dua mobil itu tiba setelah menembus kerumunan pendukung setia presiden Yoon, yang memadati kediamannya. Mereka berupaya melindungi sang presiden dari upaya penangkapan para penyidik itu.
Para pendukung ini nampak di kediaman Yoon, mereka menyerukan 'penangkapan ilegal' sambil mengibarkan bendera Korsel dan Amerika Serikat.
Sementara itu, para penyidik kembali mengalami kebuntuan. Saat ini, mereka kembali dihalangi oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Penangkapan Yoon ini merupakan putusan pengadilan. Jika hari ini para penyidik berhasil menangkap Yoon, maka ia adalah presiden pertama yang ditangkap dalam sejarah Korea.
Ini adalah upaya kedua para penyidik untuk menangkap Yoon. Pada 3 Januari lalu. Saat itu, mereka juga dihalangi oleh Paspampres.
Hari itu, tim gabungan dari CIO dan polisi sebetulnya telah membawa surat penangkapan. Mereka juga datang dengan 1.000 personel untuk meringkus Yoon.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengancam akan menangkap semua pengawal Yoon yang berupaya menghalangi penangkapan itu.
Kediaman Yoon Dibuat Seperti Benteng
Dilansir AFP, para pengawal Yoon sendiri mengubah kediaman sang presiden bak benteng. Mereka memasang kawat berduri dan barikade bus di sekitar rumahnya.
Peningkatan keamanan juga nampak di kediaman Yoon di Seoul tengah ini. Situasinya sama seperti pada 3 Januari lalu, puluhan polisi berseragam datang dengan bus, dan berbaris di sekitar jalan di depan kediaman Yoon.
Jika berhasil ditangkap, Yoon bisa ditahan selama 48 jam. Penyidik perlu mengajukan surat penahanan baru, agar bisa menahannya lebih lama.
Kuasa hukum Yoon, yang berada di dalam kediamannya, terus menyebut bahwa penangkapan ini ilegal. Kepala staf kepresidenan juga sudah mengajukan bahwa upaya penangkapan ini harus dihentikan.
ADVERTISEMENT
Sementara secara paralel, sidang pemakzulan Yoon sendiri seharusnya berjalan pada Selasa (14/1). Pada sidang ini, Yoon juga menolak datang.
Tim Yoon menyebut, Yoon menolak datang dengan alasan keamanan. Meski begitu, sidang terus berlangsung tanpa kehadiran Yoon. Sidang lanjutan akan dilangsungkan pada Kamis (16/1).
Yoon sendiri diduga melakukan korupsi kebijakan, saat ia memerintahkan darurat militer di Korea Selatan pada 3 Desember 2024. Selain itu, ia juga memerintahkan militer untuk masuk ke gedung parlemen dalam upayanya membubarkan sidang yang sedang digelar di dalam.