Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Penyuap Eks Dirjen Hubla Punya 4 Nama Alias dan 34 Rekening Bank
21 Desember 2017 12:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
![Sidang kasus suap (Foto: Adhim Mugni/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1513828730/mer1pm9vrxljawouweb0.jpg)
ADVERTISEMENT
Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan, menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta. Ia merupakan terdakwa kasus dugaan suap terhadap Antonius Tonny Budiono selaku Dirjen Pehubungan Laut.
ADVERTISEMENT
Pada keterangannya, Adi Putra mengaku mempunyai beberapa nama panggilan selain nama aslinya. Salah satunya adalah Yeyen, yang menurut dia adalah nama kecilnya.
"Yeyen nama kecil saya. Dari dulu orang tua hingga teman-teman masih memanggil saya ada juga yang bilang itu. Yeyen nama panggilan saja," kata Adi Putra dalam keterangannya sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (21/12).
Ia juga mengaku pernah dipanggil dengan nama Yongki. Nama panggilan tersebut didapatnya ketika tinggal di Bali. Menurut dia, beberapa rekannya yang bule kesulitan memanggilnya dengan nama Yeyen.
"KTP atas nama Yongki dibuat di Bali," ujar dia.
![Sidang perdana Adiputra Kurniawan (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1510816202/lcdkpdtrqonlifqsbk8k.jpg)
Nama panggilan lain Adi Putra adalah Yongki Goldwing. Menurut dia, nama panggilan itu didapatnya ketika ikut dalam klub motor mengacu pada motor Honda Goldwing.
ADVERTISEMENT
Sedangkan nama panggilan terakhir adalah Joko Prabowo. Adi Putra mengakui nama panggilan yang merupakan gabungan dari nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto didapatnya pada saat ramai pemilihan presiden 2014 lalu.
"Joko Prabowo itu nama ngarang dulu berhubung Joko Widodo dan Prabowo Subianto nyalon capres," kata dia.
"Jokowi dan Prabowo digabung jadi Joko Prabowo?" tanya hakim.
"Iya, Yang Mulia," jawab Adi Putra.
Ia pun mengakui mengakui punya KTP atas nama Adi Putra Kurniawan, Yongki, dan Joko Prabowo. Namun ia menyebut KTP atas nama Joko Prabowo adalah palsu.
Selain soal nama, majelis hakim sempat menggali rekening bank Adi Putra yang diatasnamakan nama-nama tersebut. Ia membeberkan mempunyai total hingga sebanyak 34 rekening dari berbagai bank, baik itu BCA, BRI, Mandiri, dan BNI.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang nama Adi Putra ada 6, atas nama Yongki ada 6, atas nama Joko Prabowo ada 22?" tanya hakim. Hal tersebut pun dibenarkan Adi Putra.
![Antonius Tonny Budiono. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1513601042/itsqevisyfuv94hwrqii.jpg)
Adi Putra Kurniawan didakwa menyuap Antonius Tonny Budiono, selaku Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sebesar Rp 2,3 miliar. Suap diduga diberikan agar Tonny menyetujui PT Adhiguna Keruktama untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dalam mengerjakan proyek pelabuhan di sejumlah daerah.
Suap diberikan dengan modus memberikan kartu ATM kepada Antonius. Adi Putra pun memberikan suap dengan cara mengisi uang melalui ATM itu.