Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polisi telah menangkap 6 terduga teroris pascapeyergapan di Sibolga. Salah satu yang ditangkap yakni AK alias Ameng. Ameng diduga menjadi salah satu pemasok dana bagi Hussain alias Abu Hamzah, teroris Sibolga. Dari dia, polisi menyita uang sebesar 15 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
“Ini dari usaha dia sebagai wiraswasta, usahanya dia dan di dalam rumahnya kan ada rompi bom,” kata Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
Saat menangkap Ameng, polisi juga menemukan 300 kilogram bahan peledak di kediamannya. Selain Ameng, polisi juga telah menangkap salah satu penyandang dana lainya, yakni M pada Kamis (14/3), di Sibolga, namun besaran nominal dana milik M masih diselidiki.
Sementara itu, tersangka lain berinisial Y alias Yuliati, merupakan tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (14/3). Menurut keterangan polisi, Yuliati perlu diamankan karena ialah yang mampu mempengaruhi AH alias Hussain/Abu Hamzah dan P alias Rinto untuk melakukan amaliyah di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
“Mereka (teroris jaringan Sibolga) melakukan jaringan komunikasi. Tapi yang masif untuk pengaruhi mereka itu, saudari Y. (Dia) pengaruhi AH dan P untuk amaliah di Jawa dan sekitarnya,” ucap
Polisi masih mendalami, kedudukan apa yang dimiliki Y dalam jaringan pecahan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) ini. Yang jelas, jaringan ini masih memiliki afiliasi dan kecondongan JAD yang sempat dipimpin oleh Aman Abdurahmman.
“Masih didalami, dia bisa menjaring komunikasi beberapa orang ini (Hussain alias Abu Hamzah dan Rinto), Lampung dan Tanjung Balai. Sepertinya mereka tidak hanya komunikasi satu tahun dua tahun saja,” kata Dedi.
Tidak hanya mempengaruhi dua orang tersebut, Y juga mampu mempengaruhi SH untuk mengunggah video berupa ancaman kepada aparat di media sosial. Sampai saat ini, polisi masih memburu keberadaan SH, yang diduga masih satu jaringan dengan para teroris Sibolga.
ADVERTISEMENT