Peran Penting Dasawisma dalam Penanganan COVID-19 di Jakarta

15 Oktober 2021 20:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan tim PKK membagikan 600 pak masker di Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Pasar Rebo. Foto: timur.jakarta.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan tim PKK membagikan 600 pak masker di Kecamatan Duren Sawit dan Kecamatan Pasar Rebo. Foto: timur.jakarta.go.id
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Jakarta terus menunjukkan tren penurunan. Hal ini tentu tidak lepas dari kerja keras masyarakat, tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Di tengah penanganan pandemi corona ada peran penting ibu-ibu yang paling dekat dengan masyarakat. Mereka tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dasawisma.
Gerakan masif Dasawisma turut berperan dalam penanganan corona di Jakarta. Total ada 76.110 kader hingga Agustus 2021 yang terus bergerak dalam membantu penanganan corona.
Pada dasarnya, tugas utama Dasawisma adalah mendata, menggerakkan, dan menyampaikan informasi mengenai program-program PKK dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) memberikan sembako kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Foto: Kemedagri
Keberadaan kader Dasawisma merupakan salah satu upaya mempercepat pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan PKK sebagaimana yang disebutkan pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 60 Tahun 2017.
"Kader Dasawisma turut menjadi agen penggerak warga DKI Jakarta untuk melaksanakan program-program PKK dan Pemerintah DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta Tuty Kusumawati, dalam keterangannya, Jumat (15/10).
ADVERTISEMENT
Sejak awal pandemi corona muncul, Dasawisma sudah memegang peran dalam sosialisasi protokol kesehatan. Mereka berkeliling dari pintu ke pintu lainnya untuk membagikan masker kepada warga.
Tak hanya itu, Dasawisma juga melakukan penyuluhan langsung dengan komunitas yang berada dekat rumahnya masing-masing. Sehingga semua warga dapat disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Dasawisma berperan dalam mengajak warga yang menjadi sasaran di kelompoknya untuk menerapkan 6M di masa pandemi COVID-19, mengajak warga untuk memakai masker, dan mengajak warga sasaran di kelompoknya untuk ikut ambil bagian dalam program vaksinasi COVID-19," jelas dia.
Tim PKK dalam kegiatan Gebrak Masker (Gerakan Bersama Pakai Masker) di wilayah RW 08, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Foto: timur.jakarta.go.id
Peran dan tugas utama Dasawisma juga sangat penting bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan, terutama untuk warga yang rentan terdampak COVID-19. Data yang dikumpulkan oleh para kader Dasawisma dapat menjadi acuan.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil pendataan yang dilakukan telah dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, data yang teridentifikasi sebagai kelompok yang berisiko COVID-19 dan menjadi referensi untuk pelaksanaan Gerakan Gebrak Masker di tingkat RT," jelas Tuty.
Saat ini, kasus corona di Jakarta terus menunjukkan angka stabil rendah. Kasus harian hanya 100-an, angka kematian sudah sering 0. Kasus aktif juga hanya 1.300-an. Namun, hal ini bukan berarti menurunkan kewaspadaan kita terhadap pandemi Covid-19, sehingga harus tetap menjalankan 6M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilitas, Mengindari makan minum bersama).
Ketua Umum Tim Penggerak PKK Ibu Tri Tito Karnavian pada kegiatan Gerakan Bersama Memakai Masker (GebrakMasker) se-DKI Jakarta di wilyah Jakarta Pusat. Foto: pkk.jakarta.go.id
Nantinya, kader Dasawisma juga bisa membantu pendampingan anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat COVID-19. Namun, Pemprov DKI masih melakukan pembahasan untuk program ini.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini belum ada program pendampingan yang diberikan oleh Dinas PPAPP kepada anak yatim yang ditinggal mati orang tuanya karena COVID-19. Mekanisme pendampingan sedang dibahas. Adapun rencana pendampingan akan berlangsung secara kolaborasi dengan mitra perguruan tinggi dan masyarakat," ucap dia.