Perang Iran-Israel Terancam Pecah, Kemlu Punya Rencana Darurat bagi WNI di Iran

13 April 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PWNI Judha Nugraha dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (1/8/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PWNI Judha Nugraha dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (1/8/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemlu telah menyiapkan rencana darurat bagi WNI di Iran. Saat ini, krisis berujung ancaman serangan antara Israel-Iran semakin meruncing.
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menegaskan situasi di kawasan tempat Israel-Iran berada sudah dipantau pihaknya. Rencana darurat telah pula disusun oleh perwakilan RI di Iran dan Kemlu RI.
"Kemlu bersama KBRI Teheran dan Perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor situasi di kawasan. Sesuai SOP, setiap Perwakilan RI wajib memiliki rencana kontingensi untuk antisipasi situasi kedaruratan bagi pelindungan WNI," ucap Judha dalam keterangannya pada Sabtu (13/4).
Dia menambahkan, saat ini jumlah WNI di Iran sebanyak 376 orang. Mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa bertempat tinggal di kota Qom.
Memanasnya Iran-Israel bermula sejak awal April 2024 ini. Itu disebabkan serangan ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus yang menewaskan tujuh orang.
Iran yakin Israel sebagai dalang. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahkan berjanji akan menghukum Israel atas tindakannya itu.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kedutaan Iran di Damaskus.

AS Akui Ancaman Serangan Iran

Presiden AS Joe Biden pada Jumat ini mengakui bahwa Iran akan segera menyerang Israel. Biden bahkan meminta Iran mengurungkan niatnya itu.
Senada dengan Biden, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengungkap ancaman serangan Israel ke Iran nyata adanya.
“Kami masih menganggap potensi ancaman oleh Iran itu nyata, dan mungkin terjadi,” ucap Kirby.
“Saya hanya mengatakan kami memantau dari sangat dekat,” kata dia.