Perang Tempe Jokowi vs Sandi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi ) mengaspal dari Jakarta ke Pasar Lawang Suryakencana Kota Bogor saat hari beranjak malam, Selasa (30/10). Tak biasanya, blusukan dadakan kali ini tak mengajak wartawan.
ADVERTISEMENT
Berkemeja putih lengan panjang, kedatangan Jokowi disambut oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. Jokowi seperti terusik oleh isu-isu terkait kondisi pasar sehingga dia merasa harus ke pasar malam itu.
Kehadiran Jokowi bukan untuk meresmikan pasar, tapi spesifik untuk berdialog dengan pedagang dan menanyakan harga beberapa komoditas. Ayam, daging, alpukat, sayur, hingga tempe, ditanya harganya oleh Jokowi. Beberapa bahkan dibeli untuk dibawa pulang.
Hasilnya, harga kebutuhan di pasar stabil tak seperti yang disuarakan lawan politik. Tapi yang menarik, Jokowi menyebut spesifik komoditas tempe bahwa harga dan bentuknya normal.
"Ya, dari dulu senangnya tempe. Ini sambil ngecek tempe (harganya) naik atau tidak naik," ujar Jokowi di lokasi, Selasa (30/10).
"Harganya tetap. Tadi melihat sendiri. Ya, (ukurannya) tebal," tuturnya.
Beberapa hari kemudian, pada Minggu (4/11), Jokowi kembali ke pasar. --Entah sebagai presiden atau capres--, Jokowi datang menunggangi motor modifikasi anyarnya, Kawasaki W175 dengan tangki bertuliskan 'Jokowi'.
ADVERTISEMENT
Presiden masuk pasar tentu menggegerkan, apalagi di pagi hari saat pasar masih ramai.
Sama seperti saat mengunjungi pasar di Bogor, Jokowi di Pasar Anyar, juga mengecek harga pangan seperti cabai, jeruk lemon, petai, melinjo, daging, tahu dan beras. Nah, di pasar ini Jokowi juga menyinggung soal tempe.
Sambil membeli tempe seharga Rp 5,000, Jokowi menjelaskan harga ini normal bahkan tempe bisa dipotong menjadi 15 bagian.
"Tempe harganya tadi Rp 5.000 bisa dipotong jadi 15. Tadi saya beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan, daging Rp 120.000, melinjo, cabai Rp 30.000, pas naik bisa Rp 80.000, tapi tadi cabai Rp 30.000 (per kg)," ungkap Jokowi.
Politik Tempe Sandiaga Uno
Manuver Jokowi mengecek harga dan membeli tempe, tentu sangat mudah dipahami terasosiasi dengan politik tempe cawapres Sandiaga Uno. Lawan politik Jokowi yang hobi keluar masuk pasar itu, menyinggung kinerja pemerintah lewat tempe.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pengusaha berharta Rp 5 triliun itu, menyampaikan ada 3 jenis tempe untuk menerangkan kondisi ekonomi saat ini yang sulit. Berikut uraiannya.
Tempe Setipis ATM
Serangan politik yang tampaknya mengusik Jokowi itu disampaikan Sandi bukan di pasar, tapi kediaman Prabowo Subianto saat bicara hasil kunjungan ke daerah selama 3 minggu terakhir.
Narasi yang disampaikan sebetulnya tak begitu meyakinkan karena menggunakan 'katanya'. Tapi bahasa politik itu memicu keributan.
"Tempe katanya sudah dikecilkan dan tipisnya sudah hampir sama dengan kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit kemarin jualan tahunya dikecilin ukurannya karena dia tidak bisa menaikan harganya karena tidak akan laku karena daya belinya. Ini yang jadi kekhawatiran kita," ungkap Sandi di Kertanegara, Jaksel, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
Tempe Ukuran Sachet
Tempe dibungkus plastik ini didapati Sandi saat blusukan di Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang. Tempe yang disebut Sandi versi sachet itu dijual oleh seorang pedagang bernama Yani. Saat ditanya, Yani menuturkan memilih menjual tempe sachet untuk menyiasati naiknya harga tempe.
"Ini mengantisipasi naiknya harga tempe. Ini inovasi yang dilakukan Ibu Yani. Jadi bukan sampo saja yang sachet. Tempe juga begitu," kata Sandi di lokasi, Senin (24/9).
Tempe Seukuran Tablet
Lain dengan dua jenis tempe di atas, Sandi kali ini menyebut istilah baru yaitu tempe seukuran tablet yang didapati di Pasar Jember. Kali ini bukan untuk mengkritik, tapi menyanjung karena tempe sudah sebesar tablet.
“Jadi bungkusan tempe di berbagai daerah di Indonesia beragam. Ada yang setipis kartu ATM, ada tempe sachet. Nah, di Jember ini saya menemukan tempe sebesar tablet,” kata Sandi, dalam rilis, Minggu (7/10).
ADVERTISEMENT
"Nah, gitu dong, kan kasihan masyarakat kalau dapatnya tempe ukuran kecil terus," imbuhnya.
Bagaimana Kondisi Sebenarnya?
kumparan mengecek harga dan bentuk tempe di Pasar Senen, Jakarta pada Minggu (4/11) di hari yang sama Jokowi mendapati tempe Rp 5.000 di Pasar Tangerang.
Ternyata, tempe dengan ukuran yang sama dipegang Jokowi harganya lebih murah Rp 1.000 di Pasar Senen.
"Memang segitu harganya, Rp 4.000 per potong. Stabil saja di sini," kata pedagang, Ranto, di Pasar Senen, Minggu (4/11).
Di Pasar Minggu, tempe seharga Rp 5.000 ukurannya lebih besar. Ada dua wujud yaitu yang dibungkus daun pisang dan dibungkus plastik. Kedua tempe ini lalu dipotong menjadi 15 --sesuai pernyataan Jokowi-- untuk mengetahui wujudnya.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, ukuran tempe sangat normal bahkan lebih tebal dari yang dijual di pedagang gorengan. Simak videonya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu perang tempe Jokowi vs Sandi?