Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perantau yang Jadi Korban Gempa Mulai Meninggalkan Palu
3 Oktober 2018 4:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah bencana gempa dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, masyarakat --terutama pendatang-- berusaha meninggalkan wilayah tersebut. Hal itu mereka lakukan salah satunya untuk mencari tempat aman dari ancaman bencana gempa susulan.
ADVERTISEMENT
“Tadi malam jam 9 WITA baru sampai sini. Katanya besok pagi berangkat (ke Jember),” kata Jayus yang sudah tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (3/10).
Jayus mengungkapkan, sebelum ia pergi, kondisi di Palu masih belum kondusif. Bahkan, beberapa barang miliknya hilang. “Iya malah barang saya juga hilang,” ujar Jayus.
Ia mengaku sudah hampir 3 tahun menetap di Palu. Namun, sejak gempa terjadi pertama kalinya, Jayus dan keluarga sudah berusaha meninggalkan Palu meski belum terwujud hingga saat ini.
“Keluarga alhamdulillah aman. Usaha sejak awal supaya bisa keluar (dari Palu),” tutur Jayus.
Senada dengan Jayus, Zainal yang akan pulang ke Pulau Jawa juga merasa bersyukur bisa beranjak dari Palu yang sudah sekitar satu tahun dia tinggali. Zainal mengatakan, tidak banyak barang yang bisa dibawanya pulang kampung.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah sudah di sini. Pesawat gratis dari TNI AU. Mau beli tiket tidak ada. Lolos dari sana modal baju yang melekat saja,” terang Zainal.
Lebih lanjut, Zainal mengaku tidak berencana kembali ke Palu. Sebab, ia khawatir keadaan di Palu belum bisa membaik, apalagi setelah munculnya ancaman perampokan dari masyarakat.
“Kalau sudah, enggak mau ke sini kalau cuma setahun dua tahun ekonominya belum pulih. Banyak di sana malah dibuat kesempatan buat rampok,” pungkasnya.