Perayaan HUT Kaisar Jepang Naruhito Dibatalkan karena Wabah Virus Corona

17 Februari 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaisar Jepang Naruhito meninggalkan aula upacara setelah menyatakan penobatannya di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 22 Oktober 2019. Foto: Kimimasa Mayama/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Jepang Naruhito meninggalkan aula upacara setelah menyatakan penobatannya di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 22 Oktober 2019. Foto: Kimimasa Mayama/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Perayaan hari ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito dibatalkan. Pembatalan acara publik tersebut karena penyebaran virus corona yang semakin meluas di Jepang.
ADVERTISEMENT
"Mengingat situasi saat ini, kami memutuskan untuk membatalkan kunjungan publik untuk menyambut HUT Kaisar," sebut keterangan Kekaisaran Jepang seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/2).
"Kunjungan Yang Mulia di pagi hari dan penandatanganan buku sambutan di muka umum juga akan dibatalkan," sambung dia.
Kaisar Jepang Naruhito berdiri di balkon Istana Kekaisaran selama upacara penyambutan Tahun Baru di Tokyo, Kamis (2/1). Foto: Kazuhiro NOGI / AFP
Keputusan ini diambil sehari usai pemerintah memperingatkan agar warga menjauhi pertemuan publik dan acara yang tidak dianggap penting.
Per Senin (17/3) penderita virus corona atau COVID-19 di Jepang mencapai 59 orang. Menteri Kesehatan telah menyebut penyebaran virus ini masuk fase baru.
"Kami minta publik menghindari pertemuan tidak mendesak dan tak penting. Kami ingin lansia dan warga kurang sehat untuk menghindari pertemuan publik," ucap Kementerian Kesehatan Jepang.
Petugas menggunakan masker memeriksa penumpang dari Wuhan China di Bandar Udara Internasional Narita, Tokyo. Foto: STR / JIJI PRESS / AFP
Sementara itu, 2020 merupakan tahun pertama Naruhito berkuasa di Jepang. Ia dilantik jadi orang nomor satu di Negeri Matahari Terbit akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Bukan pertama kali Jepang membatalkan perayaan HUT Kaisar. Kejadian serupa pernah terjadi pada 1996 silam.
Ketika itu pembatalan dilakukan lantaran insiden penculikan enam orang staf Kedubes Jepang di Peru.