Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar perayaan Paskah dengan mengangkat tema 'Damai Sejahtera karena Kebangkitan Kristus kepada Masyarakat dan Alam Sekitarnya' pada Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan yang digelar di Gedung Aneka Bhakti Kemensos itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hadir memberikan sambutan dan membacakan puisi.
Dalam acara tersebut turut hadir juga Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, dan Pendeta Asron Marbun.
Awalnya, dalam sambutan, Gus Ipul mengatakan, perayaan Paskah yang digelar bagi para pegawai kristiani di lingkungan Kemensos ini adalah wujud nyata bahwa toleransi dan persaudaraan hidup di tengah-tengah keberagaman masyarakat. Dia menyebut, Paskah bukan hanya perayaan keagamaan, tapi lebih dari itu, Paskah mengajarkan tentang pengorbanan, harapan, dan kasih yang tulus.
"Ini menjadi pengingat bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam pengabdian kita sebagai pelayan masyarakat, kita sama-sama perlu bekerja dengan hati. Bekerja bukan sekadar melaksanakan tugas, tetapi memberikan pelayanan dengan tulus, dengan semangat kekeluargaan, dan dengan rasa peduli terhadap sesama," kata Gus Ipul.
Ia menyampaikan, para pegawai yang bekerja di Kemensos berasal dari latar belakang yang berbeda, baik suku, agama maupun budaya. Meski demikian, Gus Ipul menekankan, perbedaan itu tidak menjadi penghalang dalam melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Namun, kita satu dalam tujuan melayani rakyat Indonesia sebaik-baiknya. Inilah makna dari Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Maka, mari kita jaga dan rawat terus semangat toleransi ini, karena tanpa toleransi, tidak mungkin ada persaudaraan sejati," tegas Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul juga mengajak seluruh keluarga besar Kemensos untuk terus memperkuat solidaritas, saling menghormati, dan menjaga harmoni di antara pegawai. "Kita ingin menciptakan lingkungan kerja yang sehat, hangat, dan penuh kekeluargaan. Di situlah semangat pengabdian lahir secara alami," jelas dia.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Gus Ipul membacakan puisi berjudul "Cinta dari Kemensos untuk Indonesia".
Ia juga mengajak Wamensos Agus Jabo untuk membacakan puisi yang sama setelah dirinya.
Gus Ipul menjelaskan, pembacaan puisi ini sebagai bentuk bahwa ia bersama Wamensos Agus Jabo ikut hadir dalam perayaan Paskah.
ADVERTISEMENT
"Mungkin untuk pertama kalinya saya membaca puisi di jajaran Kementerian Sosial ini. Jadi nanti kalau ada salah-salahnya, mohon dimaafkan," ungkap Gus Ipul.
"Tapi supaya Pak Wamen sama saya sama-sama hadir di tempat ini dan diingat secara bersama-sama, (4:14) apa yang saya bacakan ini nanti saya minta dibacakan ulang oleh Pak Wamen Sosial. Pokoknya ya, biar ada tanda Paskah, kita baca puisi bersama," tambahnya.
Adapun puisi ini memiliki makna mengenai toleransi. Beragamnya perbedaan di tengah masyarakat Indonesia tidak menghalangi cita-cita untuk mencapai hidup yang adil dan bahagia.
"Kita ini Indonesia, berbeda-beda. Tapi satu jiwa, satu tanah, satu cita. Hidup yang adil, damai, dan bahagia," ujar Gus Ipul saat membacakan sepenggal baris puisinya.
ADVERTISEMENT
"Selamat merayakan Paskah 2025. Semoga damai senantiasa menyertai kita semua," tutur Gus Ipul.
(LAN)