Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pertama, PSBB untuk pertama kalinya berlaku di Jakarta pada 10 April-3 Juni 2020. Di masa ini, Jakarta berjuang mengendalikan penularan corona dengan berbagai pembatasan kegiatan yang sangat ketat.
Cara ini berhasil untuk menurunkan angka penularan corona di Jakarta. Bahkan angka reproduksi efektif di Jakarta di bawah 1.
Karena itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk masuk ke fase selanjutnya, yakni PSBB transisi yang dimulai pada 4 Juni-13 September 2020.
Di fase ini, sejumlah sektor yang semula ditutup dibuka kembali dengan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan ketat. Tapi, kondisi pelonggaran ini membuat warga terlena dan tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Hasilnya, angka penularan kasus corona meningkat tajam. Pada September 2020, setiap harinya bertambah 1.000-an orang yang positif corona.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini diperparah dengan ketersediaan rumah sakit rujukan yang hampir penuh. Karena itu, Anies kembali menerapkan PSBB ketat.
PSBB ketat ini dimulai pada 14 September-27 September 2020. Seperti PSBB awal, pengetatan dan penutupan sejumlah sektor juga dilakukan. Tapi ada beberapa perbedaan. Misalnya dari kapasitas kantor yang boleh buka dan memperjakan karyawan di kantor kini jadi 25% dari yang sebelumnya bekerja di rumah secara keseluruhan.
Apa saja perbedaan 3 fase besar PSBB di Jakarta? Berikut isinya:
Live Update