Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Perdana Menteri Libya Selamat dari Percobaan Pembunuhan
10 Februari 2022 10:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Libya, Abdulhamid al-Dbeibah, selamat dari percobaan pembunuhan pada Kamis (10/2) pagi waktu setempat. Insiden tersebut terjadi di tengah memanasnya situasi politik negara Afrika utara ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, kabar ini disampaikan oleh seorang sumber terdekat Dbeibah yang tak disebutkan namanya. Menurut dia, para penyerang melepaskan tembakan ke arah mobil Dbeibah yang hendak pulang ke rumah.
Sejumlah peluru menghantam mobilnya, namun Dbeibah selamat dari serangan itu. Para pelaku dilaporkan melarikan diri.
Sumber tersebut mengatakan, dirinya telah meminta investigasi dilakukan untuk mendalami insiden ini.
Jika terkonfirmasi, aksi percobaan pembunuhan ini berpotensi memperburuk krisis politik Libya.
Serangan terjadi tak lama setelah Dbeibah mengatakan ia tidak akan menghiraukan pemungutan suara di parlemen yang dilakukan untuk memilih PM pengganti dirinya. Pemungutan suara itu rencananya dilakukan pada Kamis (10/2) ini.
Libya sudah bergejolak sejak penggulingan dan pembunuhan Diktator Moammar Khadafi pada 2011 silam. Kemudian pada 2014, Libya terbagi menjadi dua faksi—timur dan barat—yang saling bermusuhan.
ADVERTISEMENT
Dbeibah diangkat sebagai Perdana Menteri Libya pada Maret 2021, memimpin kabinet Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang didukung oleh PBB.
GNU didirikan dengan tujuan mempersatukan faksi dan lembaga Libya yang terpecah belah, dan mengawasi proses persiapan pemilu Libya yang harusnya terlaksana pada Desember 2021 lalu.
Pemilu ditunda karena faksi-faksi saling bertikai soal aturan, salah satunya mengenai sah atau tidaknya pencalonan Dbeibah sebagai presiden. Sebab sebelumnya, Dbeibah mengatakan dirinya tidak akan maju sebagai capres.
Parlemen, yang mendukung pasukan dan faksi timur selama berlangsungnya perang saudara, mengumumkan GNU tidak sah. Mereka pun berjanji akan melaksanakan pemungutan suara pada Kamis ini untuk memilih PM baru dan membentuk pemerintahan baru.
Namun, Dbeibah bersikeras tidak akan menyerahkan posisinya sebelum pemilu dilaksanakan. Selain itu, Penasihat PBB untuk Libya dan negara-negara Barat masih mengakui GNU sebagai Pemerintah Libya.
ADVERTISEMENT
Pada pekan ini, parlemen mengatakan tidak akan ada pemilu yang diselenggarakan pada tahun ini. Terus ditundanya pemilu membuat banyak warga Libya merasa geram.