Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Peredaran Uang Palsu Terus Turun dalam 3 Tahun Terakhir
26 Juli 2017 12:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengklaim peredaran uang palsu tahun ini mengalami penurunan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi. Dalam periode 2014-2016, BI berhasil mengamankan sebanyak 189.477 lembar uang palsu.
ADVERTISEMENT
"Dari waktu ke waktu temuan uang palsu, baik yang ditemukan dari setoran di Bank Indonesia maupun kasus dalam penyelidikan Mabes Polri, jumlahnya terus menurun," kata Suhaedi dalam acara konferensi pers pemusnahan temuan uang rupiah palsu di Kantor BI, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).
Berdasarkan data BI, penurunan peredaran uang palsu mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir, di mana di tahun 2015 BI mencatat temuan uang palsu secara nasional yaitu sebesar 319.681 lembar, lalu di tahun 2016 ditemukan 268.784 lembar, sedangkan di tahun ini hingga Februari BI menemukan sebanyak 57.123 lembar.
"Tahun ini temuan uang palsu di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan di negara kawasan dan negara maju sekalipun," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, penurunan peredaran uang palsu ini disebabkan karena BI terus meningkatkan sistem keamanan. Mengingat saat ini masih ditemukannya peredaran uang palsu dalam setiap transaksi perbankan.
"Jadi perbankan sudah melakukan langkah untuk menangkap peredaran uang palsu yang masuk ke sistem perbankan kalau pun masih ada perlu langkah yang lebih keras lagi," imbuhnya.
Selain itu, peredaran uang palsu mengalami penurunan berkat kerja sama dari kepolisian dalam menjerat para pelaku pemalsu uang palsu. Hingga saat ini, pihak kepolisian telah mengungkap sebanyak 246 kasus mengenai peredaran uang palsu.
"Proses ini menunjukkan kerja sama sangat baik dari BI, Kejagung, Mabes bersama-sama untuk menanggulangi peredaran uang palsu yang dapat mengganggu kredibilitas uang rupiah sebagai simbol kedaulatan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Suhaedi menjelaskan, menurunnya peredaran uang palsu juga disebabkan pemahaman masyarakat tentang uang palsu sudah cukup baik.