Perempuan Asal Lebak ke Jember karena Rayuan Cowok di TikTok, Berujung Dianiaya

24 Mei 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zahra. Dok: mili.id
zoom-in-whitePerbesar
Zahra. Dok: mili.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zahra (21 tahun), perempuan asal Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, jauh-jauh naik bus ke Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Jatim, akibat bujuk rayu laki-laki bernama Bachtiar, yang baru sebulan dikenalnya lewat TikTok. Jarak kedua kota ini lebih dari 1.000 km.
ADVERTISEMENT
Zahra lalu dianiaya Bachtiar. Begini kisahnya:
"Awalnya, saya kenal sama cowok itu di TikTok, namanya Bachtiar. Saya disuruh ke sini (Jember), dijanjikan mau dinikahi. Dia bilang nanti ke sini aja dan tinggal bersama saya," kata Zahra saat diwawancarai di Kantor UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Jember, Kamis (23/5/2024).
Zahra melanjutkan, "Bahkan untuk meyakinkan saya, saya juga sudah teleponan dengan ibunya yang kerja di Malaysia. Bachtiar ini tinggal sendiri di rumahnya."
"Karena itu, saya rasanya kayak terhasut pengin banget untuk nyamperin dia. Ya mungkin karena kena bujuk rayunya itu. Omongannya itu menguatkan saya untuk datang ke Jember, apalagi bilang serius sama saya, enggak bakal ditinggal ataupun ditelantarin. Ya, saya yakin dengan omongannya itu, tidak melihat sisi buruknya," ujar Zahra.
ADVERTISEMENT

Dipukul

Zahra. Dok: mili.id
Sepekan berada di Jember, gelagat Bachtiar tiba-tiba berubah saat Zahra hendak pulang ke Lebak untuk meminta restu orang tuanya sendiri.
"Si cowok ini melarang saya untuk bertemu dengan orang tua," ujar Zahra.
"Saya dipukul dua kali di pipi sebelah kiri, sampai keluar darah dari bibir saya. Kemudian dia ke dapur dan ambil pisau mengancam saya. Saat itu dia di kamarnya, beranjak dari tempat tidur. Langsung saya kabur karena takut. Kejadiannya kemarin sekitar pukul 6 pagi," ujar Zahra.
"Saya lari ke tetangga enggak jauh dari rumahnya Bachtiar. Kemudian dipanggilkan kepala desa setempat, dan saya diamankan ke Polsek Jelbuk. Dari polsek kemudian saya diantar ke sini (Liponsos Jember)," kata dia.
"Kata tetangganya, dulu istrinya juga dipukuli. Dia kan duda, saya juga pernah menikah dulu (janda)," ujar Zahra.
ADVERTISEMENT
Zahra pun mewanti-wanti perempuan lain agar tidak merasakan pengalaman pahit ini.
"Dari pengalaman ini, saya berpesan, jangan terlalu percaya atau akrab sama orang di medsos apalagi orang jauh," ujar Zahra.
Kini Zahra dipulangkan ke Lebak naik bus oleh Liponsos Jember.
Kepala UPTD Liponsos Dinsos Jember, Roni Efendi, membenarkan pihaknya membantu pemulangan Zahra.
Terkait kasus dugaan penganiayaan, kata Roni, pihaknya menyerahkan persoalan itu ke Polsek Jelbuk.