Perempuan Bercadar di Surabaya Masuk Gereja Teriak-teriak, Diduga ODGJ

20 November 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gereja Katolik St. Stefanus Surabaya di Jalan Manukan Rukun No. 25, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya dok. Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Katolik St. Stefanus Surabaya di Jalan Manukan Rukun No. 25, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya dok. Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan bercadar di Surabaya tiba-tiba masuk di salah satu gereja katolik St. Stefanus di kawasan Manukan, Surabaya. Ia lalu teriak-teriak di dalam gereja.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolsek Lakarsantri Surabaya, Kompol M Akhyar. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/11) pagi.
"Iya, betul," kata Akhyar saat dikonfirmasi, Rabu (20/11).
Saat ini, perempuan tersebut telah diamankan dan dibawa ke RSJ Menur, Surabaya. Diduga saat masuk ke gereja, perempuan itu membawa pisau.
"Iya, (diduga) ODGJ. Ini dibawa ke (RSJ) Menur," ucapnya.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa itu.
"Bener ada memang yang bersangkutan sedang diperiksa di Menur butuh 2 minggu untuk observasi. Tunggu kabar selanjutnya," ujar Rina.
Sementara itu, Ketua RW 05, Kelurahan Lontar, Parman, mengatakan dirinya mendapat informasi adanya seorang perempuan bercadar masuk di Gereja Katolik St. Stefanus Surabaya sekitar pukul 07.30 WIB. Namun, ia tak tahu persis kejadian tersebut seperti apa.
ADVERTISEMENT
"Saya diinfo dari satpam gereja terus datang ke sana bersama RW sebelah. Untuk permasalahannya saya nggak begitu paham," kata Parman saat ditemui di rumahnya.
Parman menyampaikan, dari informasi yang didapat, perempuan itu sempat teriak-teriak di dalam gereja.
"Infonya di dalam (gereja perempuan itu) katanya teriak-teriak," ucapnya.
Ia mengaku bahwa perempuan itu bukan warganya dan tidak membawa identitas apa pun saat diamankan.
"Selama saya jadi RW baru kali ni semacam ini. Bukan, nggak ada yang kenal. Yang interogasi tadi kan katanya nggak punya identitas tapi bawa motor," ungkapnya.
"Tadi (kejadiannya) sepertinya masih pagi, saya datang ke situ setelah kejadian sudah diangkut (diamankan oleh polisi). Pakaiannya beda sendiri pakai cadar, pakaian gamis gitu," tambahnya.
ADVERTISEMENT