Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perempuan, Kulit Hitam, dan LGBTQ+ Rebut Posisi Top Lewat Pemilu Sela AS
10 November 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Kandidat perempuan, kulit hitam, dan komunitas LGBTQ membentuk generasi baru politikus yang terpilih untuk jabatan gubernur dan kursi di Kongres Amerika Serikat (AS) dalam pemilu sela pada Selasa (8/11).
ADVERTISEMENT
Setiap dua tahun sekali, pemilu sela diadakan pada Selasa setelah Senin pertama di November. Pemungutan suara tersebut akan menentukan susunan berikutnya dari Kongres.
Jutaan pemilik suara harus memutuskan partai yang mendapatkan mayoritas di kedua kamar, baik DPR maupun Senat.
Surat suara mencantumkan seluruh 435 kursi di DPR, serta 35 dari 100 kursi di Senat. Ada pun pemilu tingkat negara bagian untuk posisi anggota parlemen tingkat negara bagian, sekretaris negara bagian, dan jaksa agung. Mereka akan menjabat sampai dua tahun.
Kompetisi itu akan memengaruhi kebijakan negara bagian masing-masing seputar berbagai masalah dari akses untuk aborsi, hak suara, hingga pembatasan terkait COVID-19.
The Associated Press mencatat, jumlah perempuan yang menjabat sebagai gubernur akan mencapai dua digit untuk pertama kalinya pada 2023. Setidaknya 12 perempuan akan memimpin negara bagian.
ADVERTISEMENT
Sepuluh dari mereka telah dipastikan menang dalam pemilu. Walau belum mendapati hasil pemungutan suara, dua balapan lainnya menampilkan kandidat perempuan dari kedua partai.
AS tak pernah menyaksikan lebih dari sembilan gubernur perempuan dalam satu masa jabatan. Rekor baru ini berarti perempuan akan menjalankan hampir seperempat dari 50 negara bagian AS.
Berikut adalah beberapa kandidat terpilih dari kelompok minoritas:
Gubernur Lesbian Pertama di Massachusetts
Kandidat dari Partai Demokrat, Maura Healey, adalah perempuan pertama yang terpilih untuk posisi teratas di Negara Bagian Massachusetts. Healey juga menorehkan sejarah lantaran menjadi kandidat lesbian pertama di negara itu yang terpilih sebagai gubernur.
"Malam ini saya ingin mengatakan sesuatu kepada setiap gadis kecil dan setiap anak muda LGBTQ di luar sana," tutur Healey kepada para pendukungnya di sebuah hotel di Kota Boston.
ADVERTISEMENT
"Saya harap malam ini menunjukkan kepada Anda bahwa Anda bisa menjadi apa pun, siapa pun yang Anda inginkan dan tidak ada apa pun dan siapa pun yang bisa menghalangi Anda kecuali imajinasi Anda sendiri dan itu tidak akan terjadi," lanjut dia.
Calon lainnya dari Partai Demokrat, Tina Kotek, akan bergabung bersama Healey bila memenangkan pemilu pula di Negara Bagian Oregon. Dia juga merupakan kandidat untuk jabatan gubernur yang secara terbuka adalah seorang lesbian.
Gubernur Kulit Hitam Pertama Maryland
Negara Bagian Maryland memilih gubernur kulit hitam pertamanya dengan kandidat Partai Demokrat, Wes Moore. Dia telah berhasil mengalihkan kendali kantor gubernur Maryland dari Partai Republik.
Pria berusia 44 tahun tersebut hanyalah kandidat kulit hitam ketiga yang terpilih sebagai gubernur di AS. Moore memimpin salah satu organisasi anti-kemiskinan terbesar di negara itu.
ADVERTISEMENT
Selama berkampanye, veteran perang ini mengedepankan kesempatan setara bagi penduduk di negara bagiannya.
Anggota Kongres Perempuan Kulit Hitam Pertama Pennsylvania
Kemenangan perwakilan Partai Demokrat, Summer Lee, di Distrik ke-12 Negara Bagian Pennsylvania menjadikannya senator perempuan kulit hitam pertama di Pennsylvania. Kursi DPR yang berbasis di Kota Pittsburgh ini terbuka usai Mike Doyle mengundurkan diri.
Anggota Kongres Perempuan Pertama Vermont
Negara Bagian Vermont akhirnya akan mengirimkan seorang perempuan ke Kongres.
Sebelumnya, Vermont tertinggal sebagai satu-satunya negara bagian yang tidak pernah memiliki perwakilan perempuan di DPR.
Becca Balint dari Partai Demokrat akan membawa tonggak sejarah tersebut. Dia juga akan menjadi lesbian pertama yang menduduki kursi Vermont di DPR.
Transpria dan Transpuan di Jabatan Legislatif Negara Bagian
James Roesener dari Partai Demokrat terpilih sebagai perwakilan DPR Negara Bagian New Hampshire beranggotakan 400 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut LGBTQ Victory Fund, dia adalah transpria pertama yang menjabat dalam posisi legislatif negara bagian.
Pria berusia 26 tahun tersebut mengaku ingin mencalonkan diri setelah RUU 'hak orang tua' diperkenalkan di DPR.
Rancangan tersebut mewajibkan sekolah-sekolah untuk memberi tahu orang tua tentang perkembangan anak mereka, termasuk identitas dan ekspresi gender. Walau akhirnya tidak lolos, RUU itu mendapati selisih tipis dalam pemungutan suara.
"Saya tidak benar-benar melihat itu sebagai pertarungan yang sudah berakhir," jelas dia.
Leigh Finke turut menjadi menjadi transpuan pertama yang terpilih untuk Badan Legislatif Negara Bagian Minnesota. Dia mencalonkan diri lantaran sentimen anti-transgender tumbuh di seluruh negeri.
"Kami harus memiliki orang trans di kamar ini. Bila kami akan kehilangan hak kita, setidaknya mereka harus menatap mata kami ketika mereka melakukannya," tegas Finke.
ADVERTISEMENT
Pemilik suara juga memilih anggota parlemen transgender pertama, Zooey Zephyr, dan kandidat non-biner pertama untuk badan legislatif negara bagian, SJ Howell, di Negara Bagian Montana.
ADVERTISEMENT
Keduanya adalah calon dari Partai Demokrat.
Anggota Kongres Gen Z Pertama Florida
Sementara itu, Negara Bagian Florida mengantarkan anggota pertama Generasi Z ke Kongres. Generasi Z adalah orang yang lahir antara 1997 hingga 2012. Pria kulit hitam berusia 25 tahun, Maxwell Frost, mendapati kemenangan telak dalam pemilu di Florida.
Lelaki keturunan Kuba dari Partai Demokrat itu meyakini, Gen Z berpartisipasi dalam tingkat yang lebih tinggi di seluruh AS.
Padahal, sekitar setengah dari generasi tersebut belum cukup umur untuk mengikuti pemilu. Ketika berkampanye, Frost fokus pada isu pengendalian senjata dan asuransi Medicare.
ADVERTISEMENT
Dia lantas menjaring dukungan dari tokoh-tokoh progresif seperti Senator Bernie Sanders dan Elizabeth warren.
"Saya senang bekerja di Kongres dan mengadvokasi program universal yang luas ini dan hal-hal yang benar-benar, Nomor 1., membantu kehidupan sehari-hari masyarakat," terang Frost.
"Tetapi juga, Nomor 2, dari sudut pandang politik, hal-hal ini menggairahkan orang karena itu menunjukkan kepada orang-orang bahwa pemerintah dapat bekerja," imbuh dia.