Peresmian Patung Bung Karno: Megawati Sebut Prabowo Sahabat, Ada Andika Perkasa

7 Juni 2021 7:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Bung Karno menunggang kuda berdiri di depan area kompleks kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Patung Bung Karno menunggang kuda berdiri di depan area kompleks kantor Kementerian Pertahanan, Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Patung Bung Karno berkuda diresmikan di Kementerian Pertahanan, Minggu (6/6). Peresmian itu dilakukan langsung oleh Megawati Soekarnoputri yang hadir sebagai Presiden RI ke-5 sekaligus perwakilan dari keluarga Sukarno.
ADVERTISEMENT
Megawati hadir tidak sendirian, ia didampingi oleh Menhan Prabowo Subianto. Tidak hanya itu anak Megawati, Prananda Prabowo juga hadir dalam acara tersebut. Prananda bahkan diminta Prabowo untuk mendampingi ibunya saat akan menekan tombol tanda peresmian.
Sebelum menekan tombol, Megawati terlebih dahulu menyampaikan sambutan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang telah membuatkan patung ayahnya.
"Atas nama pribadi dan keluarga besar Bung Karno, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Bapak Prabowo, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini," ujar Megawati di lokasi.
"Kebetulan peresmian patung Bung Karno bertepatan pada peringatan kelahiran beliau yang ke-120 tahun, jadi sungguh menurut kami keluarga sangat istimewa," sambungnya.
Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno sedang menunggang kuda, di Kompleks Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6) Foto: DPP PDIP
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menuturkan harapannya dari peresmian patung Bung Karno itu. Ia meminta agar nilai-nilai Bapak Pendiri Bangsa itu terus dipertahankan. Selain itu juga ia berharap cita-cita Bung Karno agar Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri dapat terwujud.
ADVERTISEMENT
"Marilah kita bersama-sama berjuang agar nilai-nilai beliau tetap akan bertahan dan dipertahankan oleh seluruh generasi generasi penerus di hari-hari dan tahun-tahun yang akan datang," ungkap Prabowo.
Selain tiga orang itu, turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono. Ada pula Kepala BIN Budi Gunawan, KSAD Jenderal Andika Perkasa serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Cerita di Balik Patung Sukarno Berkuda

Prabowo menceritakan inspirasi membangun patung Sukarno di atas kuda. Sukarno, kata Prabowo pernah menunggangi kuda saat menjadi inspektur upacara pada hari ulang tahun TNI yang pertama pada 5 Oktober 1946.
Menhan RI Prabowo Subianto menyambut Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk meresmikan patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6). Foto: PDIP
"Patung ini adalah ketika Presiden Sukarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada hari angkatan perang yang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara. Di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukkan bahwa RI memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan itu," ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu sudah menjadi tradisi inspektur upacara menaiki kuda. Sukarno lalu berlatih berkuda untuk acara tersebut.
"Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya 3 hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," ucap Prabowo.
"Karena itulah Kementerian Pertahanan merasa bangga untuk membuat patung di mana panglima tertinggi kita pertama di atas kuda," lanjut dia.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri saat meresmikan patung bung Karno di kantor Kemenhan, Jakarta, Minggu (6/6). Foto: Dok. Istimewa
Kisah ini juga diamini oleh Megawati. Ia menuturkan kalau ayahnya saat itu meminta agar dicarikan kuda jinak sehingga mudah untuk berlatih.
"Saya dengar ceritanya dari Ibu saya, sangat panik, karena seperti apa yang dikatakan tidak tahu bagaimana menunggang kuda. Karena sebagai presiden pada waktu itu, ini menurut cerita ibu saya, maka beliau minta untuk dicarikan kuda yang jinak," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak dapat saya bayangkan mendengar cerita ibu saya itu. Bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak tentunya seharusnya garang menurut saya," beber Megawati.