Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Pergeseran Tanah dan Banjir Cianjur: Warga 2 Kecamatan Terisolir, Butuh Bantuan
7 Desember 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kecamatan Kadupandak dan Cijati menjadi dua wilayah terdampak parah bencana pergeseran tanah dan banjir yang menerjang 18 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bencana alam yang dipicu tingginya curah hujan sejak satu pekan terakhir yang mengguyur dari pagi hingga pagi di kawasan itu mengakibatkan sebagian besar akses jalan utama dan desa terputus. Ribuan rumah serta fasilitas umum lain, seperti masjid dan sekolah, rusak.
Tercatat sebanyak 32.000 jiwa di Kecamatan Cijati dan sebanyak 43.000 jiwa di Kecamatan Kadupandak terisolir dampak dari bencana yang terjadi.
Selain mulai kekurangan bahan pokok, masyarakat di dua kecamatan itu juga kesulitan air bersih dan pasokan listrik.
Kapolsek Kadupandak, AKP Deden Hermansyah, mengatakan polisi, TNI, dan pemerintah kecamatan dibantu relawan berjibaku menembus jalanan yang amblas untuk dapat mendistribusikan logistik, seperti bahan pokok, air mineral dan obat-obatan.
"Hampir 75 ribu jiwa di dua kecamatan ini terisolir, putusnya akses jalan utama dan desa menyulitkan untuk bisa sampai ke wilayah itu. Kami bersama Forkopimcam, mulai berusaha mendistribusikan bantuan agar masyarakat terpenuhi kebutuhan pokoknya," kata Deden kepada wartawan, Sabtu (7/12).
ADVERTISEMENT
Demam dan Gatal
Deden mengungkapkan, kondisi itu menyebabkan sejumlah warga mulai mengeluhkan gangguan kesehatan, seperti demam dan gatal.
"Beberapa tenda pengungsian sudah berdiri sejak hari kemarin, karena kita baru bisa menembus ke wilayah itu. Selama ini warga masih bertahan di rumah mereka dengan menempati ruangan yang tidak mengalami rusak," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, tercatat sebanyak 18 kecamatan di selatan Cianjur terdampak bencana longsor, pergeseran tanah dan banjir yang terjadi sejak Selasa (3/12).
Selain itu, bencana juga mengakibatkan 439 rumah rusak, 484 rumah terendam dan 83 titik jalan terputus tertutup longsor dan amblas.
"Untuk korban, tercatat tiga orang tewas dan satu orang lainnya luka. Selain itu, sebanyak 777 jiwa mengungsi. Kita terus distribusikan bantuan, dan menambah relawan untuk melakukan penanganan di 18 kecamatan di selatan (Cianjur) yang terdampak," kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya.