Perhitungan Suara Pemilu Thailand: 2 Partai Oposisi Unggul Telak

15 Mei 2023 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung memegang plakat bergambar Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan calon perdana menteri, di acara rapat umum Partai Persatuan Bangsa Bangsa Thailand menjelang pemilihan umum mendatang, di Bangkok, Thailand, 12 Mei 2023. Foto: REUTERS/Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung memegang plakat bergambar Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan calon perdana menteri, di acara rapat umum Partai Persatuan Bangsa Bangsa Thailand menjelang pemilihan umum mendatang, di Bangkok, Thailand, 12 Mei 2023. Foto: REUTERS/Stringer
ADVERTISEMENT
Perhitungan suara pemilu Thailand hampir rampung. Dua partai oposisi pemerintah unggul telak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Partai Move Forward dan Pheu Thai memenangkan banyak kursi parlemen berdasarkan perhitungan sementara. Saat ini, perhitungan surat suara yang masuk sudah 97 persen.
Permilu Thailand ini memperebutkan 500 kursi parlemen. Berikut perhitungan alokasi kursi sementara:
ADVERTISEMENT
Partai Move Forward diisi oleh kalangan anak muda Thailand. Calon perdana menteri dari partai ini adalah Pita Limjaroenra.
Sementara Pheu Thai digawangi oleh Paetongtarn Shinawatra dan Srettha Thavisin, yang merupakan dua kandidat perdana menteri.
Lantas dengan kemenangan dalam pemilu tersebut, apakah perdana menteri rezim militer akan berganti?
Pita Limjaroenrat, pemimpin Partai Maju dan calon perdana menteri, menghadiri acara bersama pendukungnya menjelang pemilihan umum mendatang, di Bangkok, Thailand, 12 Mei 2023. Foto: Athit Perawongmetha/Reuters
Dikutip dari BBC, pemilu di Thailand memiliki sistem baru sejak dikuasai oleh militer.
Dalam pemilu Thailand, hanya ada 500 kursi parlemen yang diperebutkan. Sementara 250 lainnya merupakan anggota majelis tinggi yang ditunjuk oleh militer.
Untuk menentukan siapa yang akan menjadi perdana menteri, adalah partai atau koalisi yang memiliki suara gabungan antara kedua unsur tersebut. Sehingga jika dijumlahkan, ada 750 kursi, artinya partai atau koalisi harus memiliki 376 kursi untuk bisa menjadi perdana menteri.
ADVERTISEMENT
Jika merujuk pada perhitungan Reuters, di mana Pheu Thai dan Partai Move Forward yang ingin mengganti pemerintahan militer dan mengembalikan pemerintahan sipil yang sebelumnya digulingkan, maka jumlah kursinya belum cukup.
Berdasarkan perhitungan 97 persen suara, gabungan dua partai ini baru punya kursi 292.