Peringatan dari BMKG: Ada Potensi Tsunami Bila Gempa Kuat Guncang Majene Lagi

15 Januari 2021 11:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1).  Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Majene, Sulawesi Barat, tengah diguncang gempa hebat. Paling besar, terjadi pada Jumat (15/1) dini hari dengan kekuatan 6,2 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Warga juga harus tetap waspada karena BMKG memperkirakan masih ada gempa susulan dengan kekuatan yang sedikit lebih tinggi di Majene. Bila kondisi ini terjadi bukan tidak mungkin, tsunami bisa terjadi.
"Nah, memungkinkan untuk terjadinya longsor ke dalam laut atau longsor bawah laut. Sehingga masih dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa masih di pantai atau bahkan pinggir laut," ujar Kepala BMKG Dwikorita, saat konferensi pers virtual, Jumat (15/1).
Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
Peringatan ini bukan tanpa alasan. Sejak awal gempa mengguncang hingga sampai pada kekuatan 6,2 magnitudo, Majene diguncang 28 kali gempa. Hal ini membuat batuan di pantai rapuh.
"Masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat, bisa mencapai kekuatan yang seperti terjadi 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi. Dan itu karena kondisi batuan sudah diguncang 2 kali, bahkan 28 kali, sudah rapuh dan pusat gempa ada di pantai," jelas dia.
Sebuah mobil dan bangunan rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1). Foto: Akbar Tado/ANTARA FOTO
Karena itu, warga diminta tetap waspada. Jauhi bangunan yang rentan runtuh. Segera menjauh dari pantai bila terjadi gempa susulan dengan kekuatan besar.
ADVERTISEMENT
"Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami. Karena kejadian tsunami bisa sangat cepat. Catatan kami, tsunami terjadi di menit ke-2 dan ke-3. Padahal, peringatan dini tsunami cepat. Sehingga sudah keduluan tsunaminya," ucap dia.