Peringatan Earth Hour 2021 Digelar Daring, 32 Daerah di Indonesia Berpartisipasi

27 Maret 2021 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Monas yang penerangannya dipadamkan saat berlangsung Earth Hour di Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Monas yang penerangannya dipadamkan saat berlangsung Earth Hour di Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan Earth Hour tahun ini digelar pada Sabtu (27/3) pukul 20.30-21.30 pada waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Earth Hour merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh World Wide Fund (WWF). Kegiatan tersebut mengajak masyarakat dunia untuk berpartisipasi dalam mengatasi isu lingkungan dalam bentuk pemadaman lampu selama satu jam.
Di Indonesia, Earth Hour akan diikuti 32 kabupaten atau kota dan provinsi. Tahun ini acara tersebut berpusat di Bandung, Jawa Barat.
"Tahun ini Earth Hour di dunia sudah diikuti oleh 190 negara dan di Indonesia ada 32 kota, kabupaten dan provinsi yang akan berpartisipasi. Perayaan Earth Hour akan dipusatkan di Bandung," tutur CEO Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Dicky Simorangkir, seperti yang dikutip dari Antara.
Dicky juga menjelaskan, perubahan alam yang terjadi di tahun ini dapat dilihat dari serangkaian peristiwa bencana alam di berbagai daerah. Hal itu, menurutnya, akan berdampak pada aspek lainnya seperti sosial, ekonomi, ekologi hingga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sehingga, menurutnya, kesadaran akan menjaga lingkungan merupakan tugas setiap generasi.
"Inilah saatnya bagi kita untuk menjaga Bumi kita dan keanekaragaman hayati, serta memastikan bahwa sumber daya tersebut berkelanjutan sampai dengan generasi penerus kita nantinya," tegas Dicky.
Sejumlah karyawan hotel berpose di sekitar lilin yang dinyalakan untuk memperingati Earth Hour di lantai dua Hotel Aston, Kupang, NTT, Sabtu (30/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Ia juga menegaskan, ini menjadi momen penting bagi para pemimpin politik sebagai pengambil keputusan penting terkait perubahan dan pelestarian iklim.
Sementara itu, pakar pendidikan sekaligus anggota Yayasan WWF Indonesia Najelaa Shihab menegaskan manfaat Earth Hour yang juga dirasakan dalam pendidikan dan pembentukan karakter pemuda.
Najelaa menyebut bahwa kegiatan itu sejalan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dan nilai agama bagi para pelajar dan generasi muda.
"Itu juga sangat erat terkait dengan akhlak kepada lingkungan, bagaimana menjaga lingkungan itu sebetulnya bagian dari menumbuhkan integritas, pemahaman beragama dan spiritual yang utuh di pemuda-pemuda dan anak-anak Indonesia," tegasnya.
ADVERTISEMENT
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona