Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Pers Nasional ke-71 dipusatkan di Ambon, Maluku. Namun peringatan ini tidak hanya terasa di Ambon, melainkan juga di sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
Mengutip Antara, para santri Pondok Pesantren Selamat Kota Magelang dan warga sekitar menyajikan kirab dan syukuran memperingati HPN, Rabu (7/2).
Bertolak dari pondok setempat, para peserta kirab berjalan menuju jalanan Kampung Lontong dan Perum Depkes. Kirab diiringi nyanyian kasidah dan musik rebana oleh santri serta musik ansambel angklung dari murid SD Kristen Indonesia Kota Magelang.
Kirab dipimping langsung Pengasuh Ponpes Selamat, KH Abdul Rasyid dan budayawan Kota Magelang, ES Wibowo. Sepanjang perjalanan, ES Wibowo membacakan sebuah puisi berjudul "Tajuk Wartawan" yang berisi kewibawaan seorang wartawan atas pekerjaan persnya.
Selain kirab, para santri juga membuat upacara syukuran HPN 2017 dengan menyediakan tumpeng. KH Abdul Rasyid mendapat kehormatan memotong tumpeng pertama dan diserahkan ke perwakilan wartawan.
ADVERTISEMENT
KH Abdul Rasyid dalam sambutannya mengatakan hidup matinya pers disangga oleh wartawan. Ibaratnya, wartawan adalah empunya sabdo atau kuncinya pers, maka dalam peringatan HPN ini pihaknya sangat mengapresiasi kinerja wartawan dalam tugas jurnalistiknya.
Namun, dia melihat zaman sekarang patut merasa prihatin, karena nasib pers menghawatirkan, karena dirusak oleh berita-berita palsu atau bohong (hoax) yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Mirisnya lagi, tujuan berita hoax itu adalah untuk provokatif, menebar kebencian, dan hal negatif lainnya. Kebebasan pers yang selalu diagungkan kini dikotori oleh berita-berita hoax,โ katanya.
Ia meminta masyarakat untuk mengawal pers yang berbudaya. Masyarakat juga diajak untuk mengonsumsi berita yang jelas media dan sumbernya serta memanfaatkan sarana informasi untuk membangun kekuatan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak jelas atau palsu," katanya.
Di Malang dan Sumenep
Di Kabupaten Magelang, para wartawan yang bertugas di wilayah tersebut melakukan ziarah ke makam mantan Menteri Penerangan (Menpen) H Boediarjo di TPU Tingal Kulon, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur.
Koordinator peringatan HPN Kabupaten Magelang, Yohanes Bagyo, mengatakan, ziarah dan tabur bunga ke mantan Menpen yang juga mantan wartawan tersebut membuka rangkaian kegiatan HPN.
"Selain diikuti wartawan, ziarah juga diikuti jajaran Polsek Borobudur dan keluarga almarhum," katanya.
Semasa hidup, selain pernah menjadi Menteri Penerangan tahun 1968-1973, almarhum juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers tahun 1972 dan Duta Besar Kamboja dan Spanyol. Almarhum juga dikenal luas sebagai seniman foto, petani anggrek, ahli wayang dan budayawan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan peringatan di Sumenep diwarnai dengan ziarah pengurus dan anggota PWI di ke makam sejumlah mantan wartawan setempat.
Mereka berziarah ke makam almarhum Abd Rasyid, Ketua PWI Sumenep periode 2004-2009 dan periode 2010-2013 di salah satu TPU di Kecamatan Kota. Setelah itu, mereka melanjutkan ziarah ke makam almarhum Moh Ramli, wartawan era 1980-an yang juga mantan pengurus PWI Sumenep.