Peringatan Tsunami di Selandia Baru Dicabut

5 Maret 2021 0:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tsunami. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tsunami. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru mencabut peringatan tsunami akibat gempa 7,3 magnitudo yang mengguncang pantai utara. Gempa terjadi pada Jumat (5/3) dini hari sekitar pukul 02.27 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru, setelah mereka melakukan analisa, tidak ada potensi terjadinya tsunami setelah gempa itu.
"Berdasarkan informasi ilmiah terkini dari alat pengukur tsunami pesisir, tidak ada lagi ancaman. Orang-orang yang telah dievakuasi sekarang dapat kembali ke rumah mereka," tulis pernyataan Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru.
"Tidak ada ancaman tsunami di semua wilayah lainnya," tegas mereka.
Sebelumnya, mereka memprediksi wilayah di pantai timur, pulau utara dari Port Charles ke Mahia lalu Tauranga, Whakatane, Opotiki dan Gisborne, serta Pulau Barrier Besar dan Pulau Chatham berpotensi dilanda tsunami.
"Arus dan gelombang yang kuat dapat melukai dan menenggelamkan orang. Ada bahaya bagi perenang, peselancar, orang yang memancing, perahu kecil dan siapa pun yang berada di dalam atau di dekat perairan dekat pantai," tulis Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang yang berada di dalam atau di dekat laut di area itu harus menjauh dari air, keluar dari pantai dan area pantai, dan menjauh dari pelabuhan, sungai," tambah mereka.
Salah satu warga yang tinggal di pinggiran Lower Hutt juga sempat mengatakan guncangan gempa terasa cukup keras.
"Guncangan terus bergulir selama beberapa saat dan membangunkan kami," ucap dia.
Namun hingga saat ini belum diketahui apakah ada kerusakan bangunan akibat gempa itu. Termasuk korban jiwa.