Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Peringati 13 Tahun Tsunami, Warga Banda Aceh Ikuti Simulasi Bencana
26 Desember 2017 14:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Masyarakat Aceh hari ini memperingati 13 tahun tsunami. Untuk memperingati kejadian tersebut, warga Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, yang sebagian besar anak-anak mengikuti simulasi gempa dan tsunami.
ADVERTISEMENT
Simulasi digelar dipusatkan di Balai Gampong Pande, Selasa (26/12). Simulasi turut melibatkan organisasi komunikasi RAPI, kemudian TNI/Polri, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Banda Aceh.
Seperti dilansir Antara, simulasi diawali dengan adanya informasi gempa kuat. Dari informasi tersebut, warga diarahkan berkumpul di suatu titik. Kemudian dibawa ke tempat evakuasi.
Sedangkan korban gempa yang kebanyakan anak-anak dievakuasi ke balai desa guna mendapatkan pertolongan medis pertama. Kondisi korban kebanyakan luka dan berdarah.
Selanjutnya, korban gempa yang kondisinya kritis dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Keuchik (kepala desa) Gampong Pande Amiruddin mengatakan, simulasi digelar sebagai ajang pembelajaran bagi masyarakat, khususnya anak-anak agar mereka siap menghadapi gempa dan tsunami.
ADVERTISEMENT
"Simulasi gempa dan tsunami ini digelar untuk menyiapkan masyarakat agar memahami apa yang mereka lakukan ketika terjadi bencana. Tentunya kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat Gampong Pande tangguh terhadap bencana," kata Amiruddin.
Selain simulasi, kata Amiruddin, masyarakat Gampong Pande membutuhkan sebuah gedung penyelamatan. Gedung menjadi tempat evakuasi ketika terjadi tsunami.
"Kami butuh gedung penyelamatan karena jarak Gampong Pande dari laut kurang dari satu kilometer. Kami berharap pemerintah mau membangun gedung penyelamatan di tempat ini," ujar dia.
Gampong Pande berada di pesisir Kota Banda Aceh. Desa ini pernah rata dengan tanah ketika gempa disusul tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004.
Bencana dahsyat tersebut merenggut nyawa lebih dari tiga per empat penduduk Gampong Pande. Tidak ada bangunan yang tersisa ketika bencana tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
"Sebelum tsunami, penduduk Gampong Pande mencapai 1.500 orang. Setelah tsunami, penduduk yang tersisa hanya 200 orang. Kini, penduduk Gampong Pande lebih banyak dari sebelum tsunami," kata Amiruddin.