Peringati 22 Tahun sejak Insiden 9/11, Joe Biden Serukan Persatuan Warga AS

12 September 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang penciptaan pekerjaan manufaktur baru di Washington Hilton di Washington, DC, 25 April 2023. Foto: Jim Watson / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang penciptaan pekerjaan manufaktur baru di Washington Hilton di Washington, DC, 25 April 2023. Foto: Jim Watson / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan persatuan nasional di tengah persaingan politik yang menimbulkan polarisasi di kalangan masyarakat menjelang pilpres 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Seruan itu disampaikan Biden dalam pidatonya saat memperingati 22 tahun sejak Tragedi 9/11 — serangan terorganisir kelompok teroris Al-Qaeda di AS yang menewaskan hampir tiga ribu orang tak bersalah pada 11 September 2001.
Dikutip dari AFP, lonceng-lonceng dibunyikan di beberapa lokasi yang menjadi saksi bisu tragedi tersebut. Ada 4 lokasi serangan berbeda, yaitu World Trade Center di New York, Washington, markas Pentagon di Virginia, serta di Pennsylvania.
"Mari kita menghormati 11 September dengan menumbuhkan keyakinan kita terhadap satu sama lain," kata Biden saat berbicara di pangkalan militer AS di Anchorage, Alaska, pada Senin (11/9).
Warga AS peringati insiden 9/11. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
"Kita tidak boleh kehilangan rasa persatuan nasional kita, jadi biarlah hal itu menjadi tujuan bersama di zaman kita," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Biden kemudian memperingatkan warga negaranya bahwa terorisme — termasuk kekerasan politik dan ideologi, adalah kebalikan dari apa pun yang diperjuangkan selama ini sebagai sebuah bangsa.
"Para teroris percaya bahwa mereka dapat membuat kita bertekuk lutut, membengkokkan tekad kita, mematahkan tekad kita. Tapi mereka salah, mereka salah besar," kata Biden.
Di New York, Wakil Presiden Kamala Harris — yang pada pekan lalu baru mengunjungi Jakarta, berkumpul bersama pejabat setempat dan kerabat korban 9/11.
Mereka mengenang tragedi itu di World Trade Center, menara kembar yang dihantam dua pesawat komersial oleh pembajak Al-Qaeda. Lebih dari 2.500 nama korban 9/11 yang meninggal dalam serangan itu dibacakan oleh anggota keluarga dan kerabat mereka.
Tragedi WTC 9/11. Foto: REUTERS/Brad Rickerby
Sementara di Pentagon, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam pidatonya mengenang para korban sipil dan ratusan ribu prajuritnya yang maju membela negara.
ADVERTISEMENT
"11 September membuat Amerika menjadi negara yang sedang berperang, dan ratusan ribu orang maju untuk melayani negara kita dengan berseragam," kata Austin.
Untuk mengenang tragedi ini, seorang pelaut membunyikan lonceng kapal sebanyak 184 kali — sesuai dengan jumlah orang yang tewas di sana.
"Saya tahu bahwa sangat menyakitkan untuk mengingat tonggak sejarah ini dari tahun ke tahun. Para pria dan wanita di Kementerian Pertahanan akan selalu mengingatnya," sambung dia.
Lloyd Austin calon Menhan baru Amerika Serikat. Foto: Getty Images
Sementara di Pennsylvania — lokasi pesawat yang dibajak al-Qaeda jatuh menghantam tanah akibat pergolakan dari penumpang, lonceng dibunyikan untuk setiap 40 penumpang dan kru yang tewas.
Adapun serangan 9/11 yang diinisiasikan oleh pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden ini dikenal luas sebagai peristiwa terorisme paling berdarah di AS.
ADVERTISEMENT
Hampir satu dekade kemudian persembunyian Osama bin Laden diketahui dan dia dibunuh oleh Angkatan Laut AS dalam sebuah penggerebekan di Pakistan.
Sementara pada tahun lalu, penerus Osama bin Laden yang sempat menjadi pemimpin Al-Qaeda — Ayman al-Zawahiri, dibunuh dalam serangan drone di Afghanistan.