Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Peringati 25 Tahun Reformasi, Ribuan Orang Duduki Gedung DPR
21 Mei 2023 13:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Demokrasi Rakyat menggelar aksi long march ke DPR pada Minggu (21/5) pagi. Aksi ini dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi.
ADVERTISEMENT
Para massa menggunakan baju hitam serba mendatangi Gedung DPR/MPR sejak pukul 05.30 WIB.
Massa melintasi Jalan Lapangan Tembak menuju Jalan Gerbang Pemuda kemudian masuk kembali ke dalam Gedung DPR/MPR melalui Jalan Gatot Subroto.
Selama long march hingga foto bersama di Gedung DPR/MPR, massa meneriakkan tiga jargon yaitu menolak tiga periode, konstitusi harga mati dan menjaga demokrasi.
Sekjen Aliansi Demokrasi Rakyat, Pius Lustrilanang, mengatakan aksi hari ini digelar untuk mengenang 25 tahun sejarah reformasi.
"Karena di sinilah tempat bersejarah di mana ribuan mahasiswa menduduki DPR MPR 25 tahun yang lalu, yang menandai keberhasilan reformasi, ditandai dengan pidato Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya. Ini napak tilas sejarahnya," kata Pius dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
Soal foto bersama massa aksi di anak tangga gedung Kura-kura DPR, Pius mengatakan, hal itu merupakan bentuk reka ulang mengenang perjuangan mahasiswa saat meruntuhkan rezim orde baru.
"Ini foto untuk mengenang kembali, mereka ulang kembali peristiwa yang terjadi 25 tahun lalu ketika ribuan mahasiswa menduduki gedung DPR MPR dan gedung kura-kura. Dan itu foto paling ikonik di tahun 1998," ucap Pius.
Lebih jauh, Pius mendorong pemerintah menetapkan 21 Mei sebagai hari nasional untuk mengenang reformasi.
"Ada hari Kesaktian Pancasila, ada hari Lahir Pancasila, kenapa tidak ada hari reformasi? Saya mengusulkan kepada pemerintah, untuk menetapkan tanggal 21 Mei sebagai Hari Reformasi diperingati setiap tahun," kata Pius.
Pius yang kini menjabat sebagai Anggota BPK RI ini menuturkan, reformasi di Indonesia diperoleh dengan susah payah khususnya oleh elemen mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ia menilai 21 Mei layak ditetapkan sebagai hari Reformasi. "Kita ingin ingatkan bahwa reformasi diperjuangkan dengan susah payah," tutup dia.