Peringati Hari Pahlawan: Mari Belajar Keteladanan dari Proklamator Bung Hatta

12 November 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alumni SPBH Memperingati Hari Pahlawan 10 November Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Alumni SPBH Memperingati Hari Pahlawan 10 November Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Alumni angkatan pertama Sekolah Pemikiran Bung Hatta (SPBH) menggelar kampanye pemikiran dan teladan perilaku Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Bung Hatta pada 10 November 2024. Kegiatan itu bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
ADVERTISEMENT
SPBH diselenggarakan Yayasan Mohammad Hatta Pahlawan Nasional bekerja sama dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menjelang Hari Kemerdekaan RI pada Agustus lalu.
Alumni angkatan pertama SPBH berjumlah 166 orang dengan berbagai latar belakang seperti akademisi, politisi, jurnalis, pegiat LSM, ASN, mahasiswa dan wirausahawan lintas generasi yang sebagian di antaranya merupakan Gen Z dan milenial.
“Kami memilih tema patriotisme untuk Hari Pahlawan karena Bung Hatta secara unik memakai istilah patriotisme dibandingkan nasionalisme,” kata Ketua Yayasan Hatta, Halida Nuriah Hatta, dalam keterangannya, Selasa (12/11).
Putri bungsu Bung Hatta ini mengatakan, ayahnya dikenang sebagai sosok yang anti-korupsi dan membela hak asasi manusia.
Bung Hatta. Foto: AFP
Sedangkan jurnalis senior, Shanti Ruwyastuti, yang juga Koordinator Alumni SPBH angkatan pertama mengatakan, tema yang diangkat Yayasan Hatta ini bertujuan menumbuhkan rasa patriotisme terutama kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
“Kami memulai kampanye pemikiran dan teladan perilaku Bung Hatta dengan memutar film dokumenter sejarah Bung Hatta karya Metro TV yang berjudul ‘Bung Hatta: Pemikir, Pejuang, Demokrat’ di rumah bersejarah kediaman Proklamator RI," kata Shanti.
"Kegiatan lain, di antaranya, yaitu penulisan artikel oleh alumni di laman LP3ES, konten tentang profil sosok Bung Hatta di media sosial, dan wawancara putri-putri Bung Hatta di beberapa siniar,” tambah dia.
Kampanye pemikiran dan teladan perilaku Bung Hatta ini akan berlanjut hingga Hari Anti Korupsi Sedunia pada 9 Desember dan Hari HAM 10 Desember 2024.
Chandra Hamzah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Alumnus SPBH dan Wakil Ketua KPK 2007-2011 Chandra Hamzah sempat menyinggung amanat Bung Hatta sebagai salah satu bapak pendiri pangsa.
ADVERTISEMENT
Menurut Chandra, dalam memperingati Hari Pahlawan 2024, bersamaan dengan terbentuknya pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, perlu diperhatikan kembali amanat para pahlawan pendiri Republik ini.
"Bahwa dibentuknya suatu Pemerintahan Negara Indonesia adalah pertama, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua, untuk memajukan kesejahteraan umum. Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia," kata Chandra.
Sukidi, cendekiawan Muhammadiyah sekaligus pemikir kebinekaan. Foto: Antaranews Kaltim/HO/PKT

Bangsa RI Perlu Belajar dan Meneladani Bung Hatta

Pemikir kebinekaan, Sukidi, Ph.D, menjadi pembicara dalam acara ini. Ia menginterpretasikan pemikiran Bung Hatta berdasarkan buku Karya Lengkap Bung Hatta “Kebangsaan dan Kerakyatan” jilid pertama terbitan LP3ES.
Sukidi mengatakan, Indonesia ini mengalami gelombang defisit keteladanan. Oleh sebab itu, perlu meneladani dan mengenang Bung Hatta sebagai pahlawan yang mewariskan keteladanan sejati dalam perjuangan untuk Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu belajar dari patriotisme Bung Hatta. Pertama kecintaan Bung Hatta pada tanah air yang harus selalu kita rawat, kita jaga, kita tumbuhkan dalam konteks Indonesia hari ini," ucap Sukidi.
Cendekiawan Muhammadiyah ini mengatakan, Bung Hatta selalu mengajak kepada kita agar selalu mencintai tanah air, berbagi pada tanah air dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa. Bahkan Bung Hatta ketika menjadi delegasi Indonesia di Belanda ketika era Kemerdekaan menyatakan hanya ada satu tanah air yang disebut tanah airku yakni Indonesia.
"Tidak kalah penting, Bung Hatta selalu memprioritaskan negara dan bangsa di atas segalanya, dan karena itu kita memperoleh negarawan yang sejati, negarawan yang mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan rakyat dan keselamatan negara, itu menjadi hukum tertinggi bagi Bung Hatta tidak terpikir apa pun kecuali keselamatan negara dan rakyat," kata Sukidi.
ADVERTISEMENT