Peringati Isra Mikraj, Menag Harap Jadi Momentum Pemanasan Sambut Ramadhan

30 Januari 2025 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (30/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (30/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menghadiri peringatan Isra Mikraj yang digelar di kantornya. Dalam acara itu Nasaruddin menceritakan peristiwa Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Mikraj.
ADVERTISEMENT
“Isra Mikraj itu ada dua kata Isra itu perjalanan horizontal dari Makkah ke Yerusalem atau Palestine dan Mikraj itu perjalanan vertikal dari Masjid Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha,” kata Nasaruddin di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (30/1).
Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Aqsa ke Sidratul Muntaha mungkin tidak akan dapat diterima akal. Tapi, kata Nasaruddin, di Al-Quran dijelaskan ayat mengenai sesuatu yang tak bisa dijelaskan oleh akal. Seperti halnya kematian yang tidak bisa dijelaskan kapan akan terjadi.
"Kita jangan pertanyakan seperti apa mekanisme Rasulullah sampai ke puncak karena itu undangannya Allah SWT. Tidak perlu kita pertanyakan kendaraan apa yang digunakan kendaraan jenis apa yang digunakan itu adalah Allah yang proaktif," kata Nasaruddin.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Nasaruddin juga menyampaikan memaknai Isra Mikraj juga sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT. Selain itu agar lebih senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya. Terlebih sebentar lagi umat muslim akan memasuki Ramadhan.
“Israq Mikraj itu adalah pangkalan pendaratan untuk menjemput bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba. Jadi pemanasan bulan suci Ramadhan adalah kita naik ke atas kami mohon tentunya kepada segenap warga bangsa agama apa pun agama kita mari kita lebih dekat lagi dengan ajaran agama kita," ujar Nasaruddin.
"Kami sungguh sangat yakin bahwa semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusia itu sendiri. Akan tetapi semakin berjarak antara umat dengan pemeluknya, maka di situ patologi sosial akan bermunculan. Mudah-mudahan Isra Mikraj ini akan lebih melengketkan kita antara agama kita dengan kita sendiri sebagai pemeluknya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT