Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Jubir penanganan corona di Indonesia Achmad Yurianto berkali-kali menyebut situasi epidemiologi per provinsi berbeda. Jadi, bisa saja kasus di satu wilayah sangat rendah dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Hal itu tentu dipengaruhi berapa banyak tes swab PCR yang dilakukan masing-masing provinsi. Yuri juga sempat menyinggung, tak semua provinsi harus melakukan tes masif.
Di daerah-daerah kepulauan yang minim interaksi dengan masyaraka luar tentu kebutuhannya berbeda dengan kehidupan di perkotaaan. Yuri sekali lagi menegaskan, karakteristiknya berbeda.
Namun sebagai gambaran, menarik untuk menjabarkan peta jumlah tes PCR di Indonesia. Apakah ada ketimpangan?
Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah sebelumnya menyebut data tes telah didistribusikan di aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 (BLC). Aplikasi ini dipegang oleh seluruh kepala daerah di Indonesia.
Terbaru, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan jumlah tes PCR terkini melalui akun Twitternya. Menurut data per 28 Juni, Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah tes tertinggi, mencapai 232.848.
ADVERTISEMENT
Disusul di peringkat kedua Provinsi Jawa Barat dengan total tes mencapai 72.585.
"Kesimpulan grafik ini, semoga Kemenkes bisa memberikan bantuan PCR lebih proporsional yaitu ke provinsi dengan jumlah populasi besar," cuit Ridwan Kamil, Selasa (30/6).
Jawa Barat sendiri merupakan provinsi terpadat di Indonesia dengan penduduk nyaris 50 juta jiwa.
Sementara Jawa Timur, provinsi terpadat kedua setelah Jabar, saat ini sudah melakukan 53.895 tes PCR. Dan Sulawesi Barat menjadi provinsi yang tes PCR-nya paling sedikit, baru ada 265 tes.
-----
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.