Perintah Pangdam Bukit Barisan Cek HP Prajurit Tiap Hari Demi Cegah Judol

4 Desember 2024 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto di Kodam I Bukit Barisan pada Rabu (4/12/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto di Kodam I Bukit Barisan pada Rabu (4/12/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
ADVERTISEMENT
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto menegaskan pihaknya turut membantu pemerintah mencegah judi online. Khususnya di lingkungan Kodam I Bukit Barisan.
ADVERTISEMENT
Wairjen TNI, Mayjen Alfis Anwar, sebelumnya mengungkap ada 4 ribu personel TNI yang main judi online. Salah satu upaya yang dilakukan Rio adalah pengecekan handphone prajuritnya.
“Prajurit dilarang main judi online, nanti komandan satuan tiap hari cek handphone dan lain lain,” kata Rio di Kodam I BB, Rabu (4/12).
“Yang ketahuan hukum. Judi online itu gak ada menangnya. Judi online itu lawannya komputer gak akan menang,” sambungnya.

Bakal Ditindak Tegas

Sebanyak 4 ribu oknum anggota TNI terlibat judi online sepanjang tahun 2024. Hal itu didasarkan data yang diperoleh dari PPATK. 4 ribu anggota TNI yang terlibat judi online pun sudah disanksi.
"Kalau kami menghitung sekitar 4 ribu ya di TNI," kata Wairjen TNI, Mayjen TNI Alvis Anwar, di Lapangan Prima Mabes TNI pada Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Alvis menambahkan pihaknya masih melakukan proses pendalaman atas data itu dengan melibatkan berbagai satuan yang ada di TNI. Bisa saja, menurut dia, data jumlah yang disampaikan oleh PPATK ternyata lebih kecil dibanding fakta di lapangan.
"Kami tidak berharap ini seperti fenomena gunung es, kecil di atas ternyata besar di bawah," ucap dia.
Alvis pun menegaskan tak ada ampun bagi oknum anggota TNI yang terlibat dalam judi online walaupun hanya sebagai pemain. Oknum anggota yang didapati terlibat dalam judi online bakal diberi sanksi tegas.
"Apabila Anda memang sekarang terlibat, segera hentikan sebelum kami ambil tindakan tegas dan keras," ucap dia.